Jakarta (ANTARA) - Seiring ditemukannya kasus virus corona (COVID-19) di luar China, penyebaran informasi yang salah mengenai virus ini masih bertebaran di media sosial, salah satunya bisa ditularkan paket dari China.

Dr. Amesh Adalja dari Johns Hopkins University Center for Health Security di Amerika Serikat kepada Mindbodygreen mengatakan, ada selang waktu antara pengiriman paket dan kedatangannya, yang membunuh virus.

"Secara umum, kelangsungan hidup virus tergantung pada suhu, kelembaban dan radiasi ultraviolet," kata dia seperti dilansir Medical Daily.

Baca juga: Berita bohong bisa memperburuk kondisi wabah virus corona

Baca juga: Kominfo identifikasi 86 hoaks virus corona


Ahli mikrobiologi dari rumah sakit Universitas Indonesia, dr. R. Fera Ibrahim pernah mengatakan, virus corona bisa dilumpuhkan setidaknya dengan dua cara yakni penggunaan alkohol 70 persen dan pemanasan pada suhu sekitar 56 derajat selama 30 menit.

Mitos lainnya, hewan peliharaan rumah tangga dapat menularkan virus. Menurut sejarah, virus corona dapat menginfeksi babi, sapi, dan kelelawar.

Namun, tidak ada informasi yang menunjukkan hewan peliharaan dapat membawa virus corona. Walau begitu, kemungkinannya tetap saja ada.

Selain itu, ada juga pendapat yang mengatakan virus corona menginfeksi anak-anak.

Menurut Adalja, anak-anak dapat terinfeksi tetapi gejalanya ringan dan mereka cenderung bisa pulih.

"Kecenderungan mengalami penyakit yang parah lebih besar pada orang dewasa yang lebih tua atau orang-orang dengan kondisi medis lainnya," kata Adalja.

Baca juga: Hati-hati di internet, Kominfo punya regulasi jerat perundung siber

Baca juga: Facebook batalkan konferensi di San Francisco karena virus corona

Baca juga: Satu keluarga yang sembuh dari corona kembali ke rumah di Beijing

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020