aksi serupa pernah dilakukan Sharp Indonesia pada 2010, 2015, 2016, dan 2017.
Belitung (ANTARA) - Produsen elektronik Jepang yang sudah memiliki basis produksi di Indonesia membantu rehabilitasi terumbu karang di daerah wisata, Belitung.

"Kami menyadari Sharp Indonesia bisa besar dan bertahan selama 50 tahun bukan hanya dari konsumen dan mitra, namun juga ditunjang lingkungan yang sehat dan alam. Karena itu kami lakukan CSR rehabilitasi terumbu karang ini," kata Asisten GM Marketing Communication PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Agus Soewarji di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Minggu.

Ia mengatakan aksi serupa pernah dilakukan Sharp Indonesia pada 2010, 2015, 2016, dan 2017. Namun bantuan rehabilitasi terumbu karang kali ini menjadi spesial karena dalam rangkaian perayaan 50 tahun perusahaan itu beroperasi di Indonesia.

Penyerahan bantuan dilaksanakan pada 15 Februari 2020 kepada lembaga swadaya masyarakat Yayasan Terangi (Terumbu Karang Indonesia) di Karang Salam, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka-Belitung.

Baca juga: PT Timah tanam 3.300 terumbu karang di laut Pulau Bangka

Sharp Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Terangi menanam 500 terumbu karang di Kabupaten Belitung, yang akan terus dipantau dan dirawat agar terus tumbuh dan berfungsi sebagai penjaga ekosistem laut maupun iklim bumi.

"Indonesia sebagai negara yang dikaruniai terumbu karang dengan luas hingga 2,5 juta hektare patut melestarikannya dengan baik. Terumbu karang membawa bermacam manfaat penting, termasuk mengurangi penyebab pemanasan global," kata Agus.

Kemampuan terumbu karang dalam menyerap CO2 dan memproduksi O2 berperan sebagai pelindung bagi ekosistem yang ada disekitarnya dan mampu melindungi daratan dari abrasi.
 
Perwakilam wartawan Darandono menyerahkan secara simbolis terumbu karang untuk rehabilitasi kepada perwakilan Coral Reef Management Idris, di Belitung, Sabtu. (ANTARA/Risbiani Fardaniah)

Sayangnya menurut perwakilan Yayasan Terangi, Mikael Prastowo, jumlah terumbu karang saat ini perlahan hilang akibat penangkapan ikan, pembangunan daerah pesisir, hingga pencemaran, dan perubahan iklim, termasuk pengembangan pariwisata di Belitung.

"Banyak masyarakat dan nelayan belum tahu bahwa terumbu karang itu mahluk hidup, bukan batu biasa," kata Prastowo yang juga Penanggung Jawab Program EcoWisata Bahari.

Baca juga: Karyawan Sharp Indonesia lakukan trauma healing untuk korban banjir

Sementara itu Manager PR & Brand Communication SEID Pandu Setio menambahkan saat ini, sesuai arahan Sharp Corp Jepang, Sharp Indonesia memfokuskan kegiatan CSR pada pelestarian lingkungan.

"80 persen kegiatan CSR kami untuk kegiatan pelestarian lingkungan, sisanya 20 persen untuk sosial, kesehatan, dan pendidikan," katanya.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020