Acara-acara sampingan

Dapat dikatakan bahwa TdL yang diselenggarakan oleh Kementerian Belia dan Sukan Malaysia menjadi salah satu kenduri rakyat bagi publik negeri jiran.

Selain booth-booth yang menjual buah-buahan khas Asia Tenggara, dapat dengan mudah dijumpai balap sepeda khusus anak-anak dengan menggunakan push bike yang selalu diminati anak-anak usia prasekolah.

Panitia juga berusaha keras menjaga budaya bersepeda di kalangan warga lokal. Tidak heran, di dekat lokasi selalu ada kompetisi BMX dan cycle ball (sepak bola dengan sepeda).

Selain itu, sejumlah institusi negara seperti komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia dan badan lingkungan hidup juga membuka booth, mereka berupaya menjangkau lebih banyak khalayak dengan menggunakan TdL sebagai sarana promosi.
Anak-anak mengkuti kompetisi push bike yang merupakan acara penyemarak Tour de Langkawi 2020 di Bandar Meru Jaya, Perak, Malaysia (11/2/2020). (ANTARA/A Rauf Andar Adipati)


Kiprah PRCT

Sebagaimana telah disinggung di atas, satu-satunya wakil Indonesia dan PRCT yang dapat naik podium pada TdL tahun ini adalah Jamalidin Novardianto pada etape ketiga.

Terdapat beberapa faktor yang membuat PRCT tidak dapat berbuat banyak pada TdL tahun ini. Directur Sport PRCT Wawan Setyobudi menyebutkan pihaknya baru menerima undangan untuk mengikuti Tdl dua pekan sebelum pelaksanaan, yang menyebabkan persiapan mereka tergolong mepet.

Selain itu, andalan di trek tanjakan Aiman juga tidak berada dalam kondisi terbaiknya setelah tampil di Cambodia Bay Cycling Tour awal Januari silam. Sehingga kondisinya masih belum 100 persen untuk tampil di balapan multi etape seperti TdL.

Masalah lain adalah kendala-kendala teknis saat balapan berlangsung. Pada beberapa etape, pebalap PRCT mengalami masalah pada gearnya menjelang finis yang menyebabkan mereka gagal mengukir waktu terbaik.

Walau demikian, dengan berbagai keterbatasan pebalap PRCT masih mampu menduduki posisi yang lebih baik dibanding pebalap-pebalap Asia Tenggara lainnya di klasemen umum.

Jamal Hibatullah menduduki peringkat ke-14 pada klasemen akhir. Ia unggul dua posisi atas pebalap muda dari Thailand Continental Team Thanakhan Chaiyasombat. Sedangkan posisi terbaik pebalap tuan rumah digenggam oleh Muhammad Nur Aiman Mohamad Zarif, yang sekaligus merupakan pemegang kaus merah.

Baca juga: Posisi pebalap PRCT pada TdL tetap yang terbaik di Asia Tenggara

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020