Jakarta (ANTARA) - Aktris Indah Permatasari harus memilih cinta dalam film “Akad” yang diangkat dari lagu populer grup musik Payung Teduh.

Indah berperan sebagai Indira, gadis yang harus memilih antara cinta masa lalu dan masa depan pada film keluarga arahan sutradara Reka Wijaya.

“Garis besar dari film ini mencari pasangan yang tepat, entah dari masa lalu atau dari masa yang akan datang,” kata Indah di syukuran film “Akad”, Jakarta, Selasa.

Dia akan berperan sebagai putri dari Abdi (Mathias Muchus), orang tua tunggal yang berusaha mencarikan jodoh untuk putri sulungnya yang telah dewasa didorong rasa bersalah kepada mendiang istri.

Baca juga: Mathias Muchus jadikan Jokowi sebagai cerminan karakter film "Akad"

Baca juga: "Akad" Payung Teduh diadaptasi jadi film, ikut promosikan Mandalika


Cerita keluarga ini sederhana namun dekat dengan keseharian. Kesederhanaan itu menjadi daya tarik “Akad” di mata aktris 22 tahun itu.

“Saya mau di film ini karena ceritanya sangat sederhana tapi sebenarnya tidak sesederhana itu,” ujar pemeran utama film “Si Manis Jembatan Ancol”.

Ayahnya yang bekerja sebagai supir taksi online setiap hari berusaha mencarikan jodoh untuk Indira. Ketika mendapat penumpang yang seumur dengan putrinya, dia berupaya menjodohkannya tapi putrinya selalu menolak.

“Dia sangat independen, punya prinsip. Si bapak selalu mendatangkan laki-laki, tapi enggak mau, jadi dia sangat kuat sih sebenarnya.”

Syuting “Akad” dimulai pada 20 Februari dan akan berlangsung di Jakarta juga Mandalika, Lombok.

Film itu diproduksi IFI Sinema bekerja sama dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), E-Motion Entertainment dan Perum Perusahaan Film Negara.

Film yang akan mengangkat keindahan Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat akan dibintangi juga oleh Kevin Julio, Nino Fernandez, Debo Andryos dan Jennifer Coppen.

Baca juga: Indah Permatasari sering ditemani Arie Kriting di lokasi syuting

Baca juga: Indah permatasari kesulitan perankan hantu "Si Manis Jembatan Ancol"


 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020