Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Royke Tumilaar tetap optimistis dapat mencapai target pertumbuhan kredit 10 persen tahun ini meski penyaluran kredit diprediksi terdampak wabah virus Corona.

"Saya masih optimis ya capai target, sepanjang Corona ini cepat berakhir. Saya berharap tetap sampai 10 persen lah," ujar Royke di Jakarta, Rabu.

Menurut Royke, semester pertama tahun ini pertumbuhan kredit pasti akan melambat seiring masih berkembangnya wabah virus Corona.

"Kita lihatin dengan Corona ini pasti akan "impact". Itu kan kajiannya gak gampang juga untuk dilihat, tapi pasti ada impact-nya, pertumbuhan kredit agak slow di awal-awal ini," katanya.

Baca juga: Bank Mandiri bagikan 60 persen laba 2019 sebagai dividen

Ia menilai, dampak wabah virus Corona akan sangat terasa di sektor pariwisata serta industri yang menggunakan bahan baku yang diimpor dari China, misalnya industri otomotif.

Royke juga memperkirakan, rasio kredit bermasalah (NPL) perseroan akan meningkat sekitar 0,2-0,3 persen dengan asumsi wabah Virus Corona berlangsung selama enam bulan.

Ia pun tak menutup kemungkinan Bank Mandiri akan menambah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) karena terkereknya NPL.

"CKPN kita pertimbangkan untuk ditambah," ujar Royke.

Baca juga: Bank Mandiri gandeng Bukalapak perluas akses keuangan via warung

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020