(Survei) Itu berdasar, tapi belum tentu senyatanya seperti itu. Nyatanya kan nanti dinilai, nah tidak cukup hanya 100 hari
Lombok Tengah (ANTARA) - Kinerja presiden, wakil presiden dan menteri tidak cukup jika dinilai hanya dalam kurun waktu 100 hari pertama, kata Wapres Ma’ruf Amin di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu, dalam menanggapi hasil survei kepuasan publik terhadap pemerintahan Kabinet Indonesia Maju.

"(Survei) Itu berdasar, tapi belum tentu senyatanya seperti itu. Nyatanya kan nanti dinilai, nah tidak cukup hanya 100 hari," kata Ma’ruf Amin usai memberikan kuliah umum di Universitas Mataram, NTB.

Wapres menilai survei yang menunjukkan kepuasan publik terhadap kinerjanya itu hanya didasarkan pada kuantitas pemberitaan tentang dirinya di media massa. Padahal, lanjutnya, tidak semua tugasnya sebagai wapres muncul di pemberitaan.

Baca juga: Wapres Ma'ruf singgung kemiskinan di NTB di atas nasional

"Itu kan soal polling, pendapat umum yang mendasarkan pada berita-berita yang di-expose, bukan pada kinerjanya. Tidak semua pekerjaan menteri dan wapres itu ter-expose,” ucapnya.

Sebelumnya Juru Bicara Wapres Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi, menanggapi survei tersebut dengan mengatakan bahwa Wapres masih melakukan koordinasi dengan jajaran terkait tugas-tugasnya sebagai pendamping Presiden Joko Widodo di semester pertama pemerintahan Kabinet Indonesia Maju.

Masduki menambahkan kinerja Ma'ruf Amin sebagai Wapres memang belum terpublikasi secara masif selama tiga bulan terakhir. Namun, Wapres terus melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) terkait.

Baca juga: Wapres tinjau lokasi rekonstruksi pascagempa Lombok Barat

"Dan Wapres tidak memerhatikan itu sebagai sesuatu yang penting, apakah itu diberitakan atau tidak diberitakan. Tetapi sebenarnya dalam tiga bulan ini, Wapres sudah melakukan langkah-langkah yang sangat penting," ujar Masduki menambahkan.

Menurut rilis survei Indo Barometer, tingkat kepuasan publik terhadap Wapres Ma'ruf Amin mencapai 49,6 persen dan publik yang tidak puas sebesar 37,5 persen.

Indo Barometer membandingkan dengan hasil survei terhadap Jusuf Kalla, ketika menjabat sebagai wapres pada Maret 2015. Hasilnya, publik yang puas dengan kinerja JK sebagai wapres mencapai 53,3 persen, sementara 38,8 persen lainnya tidak puas.

Baca juga: Wapres Ma'ruf jelaskan lima kategori pelaku radikal

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020