Yogyakarta (ANTARA) - Sekitar 300 perusahaan di bidang industri mebel dan kerajinan di wilayah Jawa dan Bali akan mengikuti pameran kerajinan bertajuk Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia atau JIFFINA di Jogja Expo Center, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 14 -17 Maret 2020.

"Kapasitas gedung di JEC (Jogja Expo Center) sudah maksimal, dan kita hanya mampu menyelenggarakan dengan kapasitas peserta 30 perusahaan, yang akan ikut besok ini dari wilayah Jawa dan Bali," kata Ketua Komite JIFFINA 2020 Endro Wardoyo di JEC Yogyakarta, Rabu.

Ratusan perusahaan yang akan ikut pameran permebelan dan kerajinan dan telah dikenal di dunia internasional itu diantaranya dari Solo (Surakarta), Klaten, Semarang, Jepara kemudian Purwodadi dan peserta dari DIY sendiri yang terbanyak dari Kabupaten Bantul kemudian Kota Yogyakarta.

"Dari Jawa Timur seperti Ngawi, Pasuruan dan Malang, dan yang terakhir dari Bali. Jadi jumlah peserta 300 ini sudah maksimal, sesuai kapasitas gedung JEC, tetapi Insya Allah tahun depan dari Ngarso Dalem waktu launching memang mau direnovasi untuk kedepannya sehingga bisa ditambah," katanya.

Endro juga menjelaskan, sampai saat ini website JIFFINA 2020 sudah dikunjungi sebanyak 850 pengunjung, dengan jumlah tersebut, pihaknya mengklaim ada kenaikan dibanding dengam tahun lalu pada periode yang sama, bahkan kenaikan kunjungan web cukup lumayan baik.

"Dan kita optimis sebagai penyelenggara target yang akan kita peroleh nanti pada JIFFINA ini untuk pembeli dan pengunjung sekitar 4.500 orang, tapi biasanya antara yang registrasi dengan yang tidak registrasi banyak yang tidak registrasi, kita optimis sekali untuk kehadiran buyer," katanya.

Endro menambahkan, dalam pameran JIFFINA tersebut yang menjadi andalan adalah 'visit factory' (kunjungan perusahaan), dan sudah disampaikan kepada para peserta. "Kita menggandeng dengan pihak ketiga supaya berjalan dengan baik, bahwa kunjungan ke pabrik akan ditangani mitra kita," katanya.

Sementara Ketua Forum JIFFINA Jawa - Bali Timbul Raharjo mengatakan, pameran permebelan dan kerajinan itu telah dikenal dunia internasional terutama negara negara di belahan benua Eropa, Amerika Serikat dan Timur Tengah, bahkan tahun lalu pameran JIFFINA dikunjungi oleh lebih dari 60 negara.

"Dan kali ini kita targetkan paling tidak di saat musim virus COVID-19 posisi cukup baik, karena situasi dan kondisi di Indonesia tidak terjadi (belum terkena COVID-19), hal itu bisa dilihat dari indikasinya bahwa para 'buyer' itu tidak melakukan 'delay' kunjungan ke Indonesia," katanya.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020