Manado (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara Ir Novly Wowiling mengatakan, fokus Pemerintah Daerah Sulawesi Utara (Sulut) adalah bagaimana meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura.

"Target ini masuk dalam urusan pilihan yang dilaksanakan melalui program dan kegiatan bidang pertanian dan peternakan unggulan di Sulut mulai tahun 2016–2019," kata Wowiling di Manado, Rabu.

Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura tersebut mencakup padi, jagung, kedelai, cabai dan bawang merah.

Bahkan khusus untuk komoditas jagung, Gubernur Olly Dondokambey mencanangkan "Gerakan Aksi Daerah Pencapaian Produksi Jagung Satu Juta Ton".

Wowiling mengatakan, penyelenggaraan urusan pertanian di tahun 2019 telah memberikan hasil signifikan (angka sementara), antara lain capaian produksi padi sebesar 124,66 persen atau sebanyak 856.447 ton Gabah Kering Giling (GKG) dari target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) sebesar 686.998 ton.

Sementara produksi jagung (pipilan kering) sebesar 100,83 persen yaitu sebanyak 1.280.032 ton dari target sebesar 1.269.411 ton.

Begitupun dengan produksi kedelai (pipilan kering) yang juga ikut meningkat sebesar 136,23 persen yaitu 12.836 ton dari target sebesar 9.422 ton.

Selanjutnya, produksi komoditi hortikultura khususnya cabe besar, cabe rawit, tomat dan bawang merah juga menunjukkan hasil positif, katanya.

Rata-rata setiap komoditi terjadi kenaikan pada tahun 2019, katanya.

Cabe besar misalkan, hasil produksinya mencapai 129,26 persen yaitu sebanyak 4.898 ton dari target RPJMD sebesar 3.789 ton, cabai rawit sebesar 101,95 persen yaitu sebanyak 13.830 ton dari target sebesar 13.565 ton.

Begitupun tanaman tomat sebesar 152,20 persen yaitu 39.182 ton dari target sebesar 25.743 ton, sedangkan bawang merah sebesar 107,45 persen yaitu 3.011 ton dari target sebesar 2.802 ton.

"Kami berharap dengan berbagai inovasi yang kami lakukan, produksi komoditas tanaman pangan dan hortikultura terus meningkat setiap tahunnya," harap Wowiling.

Baca juga: Peneliti: Pastikan Omnibus Law jaga jumlah lahan pertanian

Baca juga: Kementan tingkatkan sarana prasarana Balai Penyuluh Pertanian

Baca juga: Tepis isu kelangkaan, Kementan minta pemda salurkan pupuk bersubsidi

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020