Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta Kamis sore ditutup melemah meski Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuannya.

Rupiah ditutup melemah 55 poin atau 0,4 persen menjadi Rp13.750 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.695 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis, mengatakan, China melaporkan adanya penurunan dalam kasus baru virus COVID-19 namun investor tampaknya masih skeptis terhadap laporan tersebut.

Baca juga: Rupiah jatuh 60 poin, jelang pengumuman hasil RDG Bank Indonesia

"Mereka tetap berhati-hati karena virus yang sebelumnya tidak diketahui itu telah mengakibatkan lebih dari 2.000 kematian di China dan menyebar ke 24 negara lainnya," ujar Ibrahim.

Sentimen eksternal lainnya, People's Bank of China memutuskan suku bunga pinjaman satu tahun (LPR) diturunkan 10 basis poin menjadi 4,05 persen dari 4,15 persen pada penetapan bulanan sebelumnya. LPR lima tahun diturunkan sebesar 5 basis poin menjadi 4,75 persen dari 4,8 persen.

Dari domestik, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 Februari 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,5 persen.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp13.698 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.698 per dolar AS hingga Rp13.775 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.735 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.717 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Kamis pagi melemah 19 poin

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020