Hemat saya tidak perlu kita bangun baru lokasi pusat distribusi provinsi ini
Bandung (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperinda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan membangun pusat distribusi komoditas kebutuhan pokok masyarakat di sejumlah daerah sebagaimana tindak lanjut dari perintah Gubernur Jabar M Ridwan Kamil atau Emil.

"Keberadaan pusat distribusi komoditas kebutuhan pokok masyarakat ini diharapkan bisa mengendalikan inflasi juga meredam gejolak harga pasar komoditas kebutuhan pokok masyarakat," kata Kepala Disperindag Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana di Bandung, Jumat.

Arifin mengatakan pengendalian inflasi menjadi salah satu pengendalian inflasi menjadi salah satu strategi Gubernur Jabar dalam menekan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi dan menindaklanjuti lahirnya peraturan daerah tentang pusat distribusi di Jawa Barat.

Selain itu, lanjut dia, pusat distribusi tersebut juta bertujuan untuk penyangga (buffer) yang bisa berperan sebagai stabilisasi harga yang tidak berbentuk ritel.

"Permintaan dan persediaan kebutuhan pokok itu terjadi, kemudian jika persediaan banyak yang mengakibatkan harga anjlok maka penyangga ini bisa menampung, dan sebaliknya. Jadi lebih ke arah fungsi memang dia ada gudang. Nanti ini akan diatur melalui peraturan gubernur," ujar Arifin.

Ketika ditanyakan tentang rencana jumlah pembangunan pusat distribusi provinsi ini, Arifin mengatakan ada beberapa pilihan yang akan diusulkan yakni berkisaran 10 hingga 14 titik yang tersebar di beberapa wilayah di Provinsi Jawa Barat.

Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya ingin terlebih dahulu mengoptimalkan tempat Sistem Resi Gudang (SRG) yang sudah berdiri di Jawa Barat sebanyak 13 lokasi sebagai langkah awal pembentukan pusat distribusi provinsi.

"Hemat saya tidak perlu kita bangun baru lokasi pusat distribusi provinsi ini. Di Jawa Barat ada sekitar 13 gudang SRG beras. Itu bisa dijadikan proyek percontohan pusat distribusi provinsi ini," kata dia.

"Seperti halnya SRG beras di Cianjur kita berikan bantuan mesin pembersih beras. Nantinya SRG beras di Cianjur ini bisa menjadi salah satu penyuplai beras di Jawa Barat," lanjut dia.

Untuk depannya, kata Arifin, sesuai dengan tujuan pembentukan pusat distribusi provinsi ini untuk melindungi petani dari sisi stabilitas harga pasar, maka dibutuhkan peran serta BUMD Jawa Barat lainnya yakni BUMD Jabar Agro.

"Bahkan dalam peraturan daerah itu pun sudah diamanatkan bahwa BUMD Jabar Agro ini berperan untuk stabilitas pangan," kata diam

Pihaknya menambahkan supaya peraturan daerah ini implementatif maka pihaknya segera membuat peraturan gubernur dan program kerjanya.

"Kami juga mendorong agar DPRD Jawa Barat pun turut mendukung dari sisi pengesahan anggarannya. Karena peraturan daerah pusat distribusi provinsi ini merupakan salah satu perda inisiatif DPRD Jawa Barat," kata dia.

Baca juga: Sultan yakin DIY bisa jadi pusat distribusi logistik
Baca juga: Banten akan bangun pusat distribusi pangan regional

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020