...kita tidak banyak ekspor ke China
Jakarta (ANTARA) - PT Barata Indonesia (Persero) menyampaikan bahwa wabah Virus Corona tidak berdampak pada bisnis perusahaan seiring dengan minimnya sumbangan ekspor ke China.

"Sampai saat ini untuk industri berat masih belum, karena kita tidak banyak ekspor ke China," ujar Direktur Utama PT Barata Indonesia Fajar Harry Sampurno dalam "Ngobrol Pagi (Ngopi) bareng Barata Indonesia" di Jakarta, Jumat.

Ia menyampaikan perseroan lebih banyak melakukan ekspor ke sejumlah negara di benua Amerika dan Eropa. Untuk pasar  Amerika, BUMN itu memasok peralatan kereta api, sementara ke Eropa peralatan turbin.

"Kita juga baru saja memperbesar kontrak untuk ke Amerika Serikat, Kanada, Meksiko. Yang paling besar itu boogies, sasis kereta. Ekspor, pengguna terbesar itu tiga negara, yakni AS, Kanada, Meksiko," paparnya.

Baca juga: Ekspor komponen kereta api 2019 naik dua kali lipat

Ia menambahkan perseroan bersama dengan BUMN lain juga akan melakukan ekspansi ke sejumlah negara Afrika, di antaranya Kongo dan Tanzania.

Dalam kesempatan itu Fajar Harry Sampurno juga mengatakan pihaknya berencana membangun pabrik untuk memproduksi roda kereta dengan nilai investasi sebesar Rp500 miliar.

"Kita yang belum bisa buat adalah roda. Itu kita masih impor. Oleh karena itu mulai tahun ini insyaAllah kita mulai bangun pabrik roda kereta di Gresik," katanya.

Pembangunan pabrik roda kereta itu, lanjut dia, dalam rangka memenuhi kebutuhan roda untuk kereta di Indonesia yang semakin meningkat.

"Roda kereta api semakin lama semakin banyak, untuk KRL, LRT, dan MRT," katanya.

Baca juga: Barata Indonesia perpanjang kerja sama ekspor komponen kereta ke AS
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020