Jakarta (ANTARA) - Foxconn, manufaktur untuk iPhone, secara perlahan mulai kembali berproduksi di pabrik utama di China, di tengah kekhawatiran wabah virus corona di negara tersebut.

Dikutip dari Reuters, Jumat, Foxconn menyatakan pabrik di negara lain seperti India, Vietnam dan Meksiko terus beroperasi dalam kapasitas penuh dengan rencana tambahan untuk mengurangi dampak virus corona.

Apple beberapa waktu lalu membatalkan pedoman penjualan untuk Maret karena pabrik di China melambat setelah liburan Tahun Baru Imlek akibat wabah corona.

Manufaktur di China mengalami berbagai masalah, dampak wabah virus corona, antara lain kekurangan tenaga kerja, larangan perjalanan dan karantina.

Larangan perjalanan berbeda untuk setiap provinsi, kota dan distrik, mengakibatkan kesulitan untuk mengangkut barang.

Foxconn tidak menjelaskan sejauh mana wabah virus corona akan berdampak pada pendapatan mereka.

Firma pialang asal Taiwan, KGI, memperkirakan pabrik Foxconn di China akan beroperasi 30 hingga 40 persen dari biasanya hingga akhir Februari ini. Pendapatan Foxconn diprediksi njlok 46 persen dari kuartal keempat tahun lalu.


Baca juga: Apple kembali ubah nama iPhone 9 dan SE 2?

Baca juga: Apple diperkirakan undur jadwal produksi massal iPhone murah

Baca juga: Apple tak dapat penuhi target pendapatan karena virus corona

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020