Sebanyak 26 negara lainnya telah melaporkan 1.151 kasus dan delapan kematian.
Jenewa (ANTARA) - Walau jendela mulai tertutup, peluang untuk membendung penyebaran wabah virus corona masih terbuka, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat, setelah laporan kasus COVID-19 di Iran, Lebanon and Kanada.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang ditanya apakah wabah tersebut berada di "titik kritis" setelah terdapat kasus baru dan kematian akibat COVID-19 di Iran, dan kasus di Lebanon serta Kanada, mengatakan bahwa ia masih yakin penyebaran virus corona dapat dihentikan.

"Kendati jendela peluang untuk membendung wabah tersebut kecil, kita masih mempunyai kesempatan untuk mengekang itu," katanya.

"Jika tidak, jika kita menyia-nyiakan kesempatan itu, maka akan ada masalah serius di genggaman kita," katanya.

Menurut Tedros, China telah melaporkan lebih dari 75.500 kasus dengan 2.239 kematian. Tedros mengungkapkan kekhawatiran tentang lonjakan infeksi di Provinsi Shandong, di mana lebih dari 200 kasus di penjara diumumkan dan mengatakan pihaknya masih mencari informasi lebih lanjut.

Sebanyak 26 negara lainnya telah melaporkan 1.151 kasus dan delapan kematian.

"Meski jumlah total kasus di luar China daratan relatif kecil, kami khawatir soal jumlah kasus tanpa hubungan epidemilogis yang jelas, seperti riwayat perjalanan ke China atau kontak dengan kasus terkonfirmasi," katanya.

Tedros menuturkan "sangat prihatin" bahwa Iran telah melaporkan 18 kasus dan empat kematian hanya dalam dua hari terakhir, menambahkan WHO sedang memasok alat uji virus ke Teheran.

Ketika ditanya apakah sanksi yang diberlakukan terhadap Iran atas program nuklirnya dapat menghambat pasokan bantuan medis, pejabat WHO itu mengatakan: "Situasi darurat dikecualikan."

Sumber: Reuters

Baca juga: Korsel laporkan lagi 142 kasus COVID-19, total jadi 346 kasus

Baca juga: Hingga Jumat China catat 76.288 kasus corona dengan 2.345 kematian

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020