Jakarta (ANTARA) - India masih jadi tema besar yang diangkat oleh Barli Asmara dalam berkarya. Setelah koleksi Dehaliya 2, bunga Neelakurinji di India yang mekar tiap 12 tahun sekali menjadi inspirasi baru Barli di panggung peragaan busana Muslim Fashion Festival 2020, Sabtu (22/2).

Baju-baju Barli ditampilkan dalam peragaan busana "Feel The Perfection" berkolaborasi dengan Wardah Fashion Journey bersama tiga perancang lain, Ayu Dyah Andari, KAMI dan ETU.

Kecantikan bunga langka yang hanya ada di pegunungan barat India ini dituangkan dalam motif dan teknik potongan kain yang dibalut tulle serta organza.
Koleksi "Neelakurinji" dari Barli Asmara di Muslim Fashion Festival 2020, Jakarta Convention Center, Sabtu (22/2). (ANTARA/Nanien Yuniar)


Dengan potongan siluet bernuansa romantis, Barli menciptakan busana-busana feminin dengan warna menenangkan, seperti salem, dusty pink, ice blue, ice mint dan beige.

"Saya tidak main detil yang berat seperti payet... saya memberanikan diri dengan baju yang 'kosong', simpel dan polos," kata Barli sebelum peragaan busana, Jakarta Convention Center, Sabtu.
Koleksi "Neelakurinji" dari Barli Asmara di Muslim Fashion Festival 2020, Jakarta Convention Center, Sabtu (22/2). (ANTARA/Nanien Yuniar)


Tema yang digarap sejak delapan bulan silam ini digarap menjadi 12 tampilan. Unsur India tak cuma terlihat lewat bordiran bunga neelakurinji yang menghiasi tiap busana, tetapi juga tudung kepala panjang menjuntai yang biasa dipakai oleh perempuan India saat memakai sari.

Dalam peragaan busana ini, Wardah Cosmetics juga meluncurkan tiga tampilan riasan baru bertema glow, flawless dan perfection. Tampilan Daily Glow dipadukan dalam koleksi Barli Asmara yang membuat para model terlihat lebih bercahaya, namun tidak berlebihan untuk dipakai sehari-hari.



Baca juga: Oase padang pasir di peragaan busana Muslim Fashion Festival 2020

Baca juga: Permainan garis dan bunga melati ala KAMI di MUFFEST 2020

Baca juga: Restu Anggraini terjemahkan pembangunan Jakarta ke dalam fesyen

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020