Masih pada bagian depan perangkat, terdapat kamera depan di sisi kanan atas, sementara pada ujung layar ROG Phone II, baik atas dan bawah, disematkan pengeras suara, DTS: X Ultra Virtual Surronding Sound Stereo, yang akan berfungsi secara optimal saat digunakan dalam mode lanskap untuk bermain gim.

Beranjak pada bagian belakang, tampilan ROG Phone II tampak mewah dengan logo ikonik ROG berada di tengah perangkat -- dapat menyala seperti warna-warna pada keyboard gaming -- lengkap dengan tulisan "Republic of Gamers."

Tidak hanya itu, di bagian belakang juga dilengkapi dengan unsur paling penting pada perangkat gaming, yaitu aircoller, ROG Aerodynamic System, membentuk mata pisau dengan unsur warna oranye. Pada bagian belakang juga terdapat kamera ganda lengkap dengan dua lampu LED flash.

Sementara itu, pada bagian samping perangkat terdapat tombol volume, tombol on/off dan slot untuk kartu sim. Pada bagian bawah terdapat USB Type-C yang telah mendukung untuk pengisian daya cepat, serta headphone jack 3,5mm.

Memiliki bobot 240 gram, ROG Phone II memang terasa lebih berat dibandingkan dengan ponsel pintar lainnya yang memiliki ukuran layar yang sama. Hal itu kemungkinkan dikarenakan ponsel tersebut dibekali baterai raksasa 6.000mAh, yang jarang disematkan produsen ponsel lain bahkan untuk perangkat unggulan mereka.

Software
ROG Phone II berjalan pada Android Pie dengan antarmuka terbaru ROG UI. Antarmuka ini membuat ponsel tersebut memiliki cita rasa berbeda dari ponsel lainnya, seakan menjadi sebuah "statement" bahwa ponsel tersebut adalah perangkat gaming begitu membuka kunci, dengan dominasi warna hitam dan oranye.

Saat layar diusap ke bawah akan muncul notifikasi dan akses cepat ke pengaturan, yang saat ditarik lagi akan muncul lebih banyak mode yang bisa diakses. Sementara, saat layar diusap ke atas, akan muncul semua aplikasi yang ada pada ponsel dengan lima aplikasi yang terakhir kali digunakan pada bagian paling atas.
 
Hasil tangkap layar antarmuka ROG UI pada Asus ROG Phone II (ANTARA/Arindra Meodia)

Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020