Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyakini transformasi bidang ekonomi untuk menuju Indonesia maju dapat berjalan lebih kuat dengan pengembangan teknologi digital.

"Kami meyakini bahwa transformasi ekonomi akan berjalan lebih cepat dan kuat jika dibarengi oleh transformasi digital," kata Airlangga dalam pernyataan di Jakarta, Senin.

Menurut dia, penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan teknologi digital, seperti artificial intelligence (AI), internet of things, machine learning, big data, pada sektor bisnis dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, menciptakan nilai tambah, dan menghasilkan inovasi.

Baca juga: Airlangga ingatkan pentingnya transformasi ekonomi Indonesia dalam WEF

Ia mengatakan transformasi ekonomi digital ini membutuhkan tiga pilar yang saling mendukung, yaitu sektor pemerintah (digital government), sektor bisnis (digital economy), dan sektor publik atau masyarakat (digital society).

"Transformasi digital tak hanya terjadi di sektor bisnis modern, seperti sektor perdagangan dan sektor finansial, tapi juga di sektor konvensional seperti sektor pertanian," ujar Airlangga.

Ia mencontohkan sebagai upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, transformasi digital dapat diwujudkan melalui pemanfaatan internet of things yang dapat memprediksi cuaca, kondisi tanah, dan debit air secara real time, sehingga memudahkan petani untuk budidaya yang lebih baik.

Selain itu, pemerintah juga akan membangun Digital Capability Center, yang salah satunya dapat mendukung sektor pengemasan makanan-minuman, sehingga penggunaan teknologi mampu menunjukkan manfaat dari revolusi industri 4.0 kepada industri menengah.

"Di ASEAN, yang baru punya adalah Singapura, kedua diharapkan Indonesia, dan ini akan setara dengan yang dimiliki AS. Ini akan bekerja sama dengan perusahaan di tier 1 (technology provider), tier 2 (software), tier 3 (user)," kata mantan Menteri Perindustrian ini.

Baca juga: Menristek: Litbangjirap strategis untuk dukung transformasi ekonomi

Ia menambahkan seluruh ide transformasi ekonomi digital ini tidak akan terwujud tanpa infrastruktur sampai ke pedesaan dan tanpa social engineering yang dapat memberikan literasi digital kepada petani dan masyarakat sekitar.

Khusus kepada sektor pemerintah, transformasi digital ditujukan untuk meningkatkan efisiensi birokrasi dan pemanfaatan sumber daya, serta meningkatkan kualitas dan kecepatan penyediaan layanan publik, pengambilan keputusan, dan perencanaan pembangunan.

"Saat ini kita mengupayakan roll out broadband di seluruh wilayah Indonesia dan sedang bersiap memasuki era 5G. Inovasi BPPT sangat diharapkan untuk mendukung transformasi digital, terutama dalam pelaksanaan Peraturan Presiden (PP) No. 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik," katanya.

Selain infrastruktur, implementasi ide transformasi ekonomi digital juga membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing yang dapat dipenuhi melalui pelatihan vokasi untuk peningkatan kompetensi dan pemberian insentif super deduction tax untuk menstimulasi dunia usaha dalam menyelenggarakan praktik kerja dan pemagangan.

"RUU Cipta Kerja memasukkan bab khusus tentang litbang, dan adanya pemberian super deduction tax untuk pelatihan atau vokasi yang akan menstimulasi kegiatan litbang," kata Airlangga.

Selain itu, terdapat program pengembangan kreativitas seperti pelatihan singkat untuk peningkatan kemampuan di bidang digital seperti cloud computing, cyber security, AI, big data, blockchain maupun keahlian dalam wirausaha (start up) melalui berbagai program inkubator yang diselenggarakan dunia usaha atau perguruan tinggi.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020