Semarang (ANTARA News) - Pengprov PBSI Jawa Tengah berharap pebulu tangkis PB Djaru Kudus, Andre Kurniawan bisa menggantikan posisi Taufik Hidayat yang mundur dari pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Cipayung, Jakarta Timur. Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Tengah, HM Anwari ketika dihubungi dari Semarang, Minggu, mengatakan, kalau dilihat dari peringkat dunia (BWF), Andre Kurniawan layak masuk pelatnas tetapi pada pemanggilan tahap kedua oleh PB PBSI beberapa waktu lalu ternyata yang bersangkutan tidak masuk. "Kami berharap Andre bisa menggantikan posisi yang ditinggalkan Taufik Hidayat di pelatnas karena yang bersangkutan memiliki peringkat dunia sekitar 20-an dan ini lebih tinggi dibandingkan dengan tiga pemain tunggal putra yang dipanggil pelatnas tahap kedua," katanya. Ia mengakui, terus terang dirinya sangat kecewa dengan tidak dipanggilnya Andre Kurniawan ke pelatnas pada tahapkedua itu karena kalau dibandingkan dengan Tomy Sugiarto, Nugroho Adi Saputro, dan Yoga Pratama. "Saya akan menanyakan kriteria pemanggilan pebulu tangkis masuk pelatnas kepada pengurus PB PBSI yang menangani soal itu. Terus terang kami kecewa dengan tidak masuknya nama Andre Kurniawan dalam daftar pemain yang dipanggil masuk pelatnas," kata Anwari yang juga salah seorang pengurus PB PBSI bidang hubungan daerah tersebut. PB Djarum sendiri merasa heran dengan tidak masuknya Andre Kurniawan karena kalau melihat peringkat dunianya, yang bersangkutan lebih baik dibandingkan tiga tunggal putra yang dipanggil masuk pelatnas tahap kedua ini. "Saya juga heran kenapa Andre Kurniawan tidak dipanggil masuk pelatnas, padahal kalau dilihat dari rangking dunianya lebih tinggi dibandingkan dengan Tommy Sugiarto, Nugroho Adi Saputro, dan Yoga Pratama (tiga tunggal putra yang dipanggil masuk pelatnas)," kata Ketua PB Djarum Kudus FX Supandji yang dihubungi secara terpisah. Ia menjelaskan, peringkat dunia Andre Kurniawan sekarang ini sekitar 20-an, sedangkan tiga pebulu tangkis yang menghuni pelatnas itu jauh di bawah Andre Kurniawan. "Mungkin PB PBSI memiliki kriteria sendiri soal pemanggilan atlet untuk pelatnas dan kami bisa menerima keputusan dari PB PBSI tersebut. Semoga pemanggilan ini bersifat obyektif demi kemajuan perbulutangkisan nasional," katanya. Menurutnya, justru hal ini menjadi cambuk untuk memacu mereka agar berprestasi baik tingkat nasional maupun internasional, meskipun mereka di luar pelatnas. "Kita akan buktikan bahwa di luar pelatnas juga bisa berprestasi," katanya. PB PBSI kembali memanggil pebulu tangkis tahap kedua untuk menjalani pelatnas di Cipayung, Jakarta Timur, Mereka adalah Tommy Sugiarto, Nugroho Adi Saputro, Yoga Pratama (tunggal putra), Aprilia Yuswandari, Lindaweni, Rizki Amelia (tunggal putri), Lingga Lie, Fernando Kurniawan, Alvent Yulianto, dan Hendra Aprida Gunawan (ganda putra). Kemudian Anneke Feinya, Anisa Wahyuni, Komala Dewi, Debby Susanto (ganda putri), serta Tantowi Ahmad, Richi Puspita Dili, dan Fran Kurniawan (ganda campuran). Dari jumlah tersebut sekitar tujuh atlet berasal dari PB Djarum Kudus, yaitu Nugroho Adi Saputro (tunggal putra), Lingga Lie, Fernando Kurniawan (ganda putra), Anisa Wahyuni, Komala Dewi, Debby Susanto (ganda putri), serta Fran Kurniawan (ganda campuran). Pada pemanggilan tahap pertama sebanyak 22 pebulu tangkis yang masuk dan dari jumlah ini tujuh di antaranya berasal dari PB Djarum. Dengan ini penghuni pelatnas yang jumlahnya mencapai 40 atlet tersebut, 14 di antaranya berasal dari Djarum Kudus. Pebulutangkis Djarum Kudus yang dipanggil masuk pelatnas tahap pertama adalah Maria Kristin (tunggal putri), Ryan Sukmawan/Jonatan Suryaatmadja dan Muhammad Ahsan (ganda putra), Shandy Puspa/Meliana Jauhari (ganda putri), serta Muhammad Rizal (ganda campuran).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009