Jakarta (ANTARA) - Huawei meluncurkan pembaruan dari smartphone lipatnya, Senin (24/2), membawa peningkatan dari sisi layar, yang dibanderol dengan harga 2.700 dolar AS atau sekitar Rp38 juta.

Dikutip dari Reuters, Mate XS dirilis setahun setelah raksasa teknologi asal China itu memamerkan ponsel lipat pertamanya, yang memiliki layar yang dapat dilipat seperti buka dengan tampilan delapan inci saat dibuka. Perangkat itu mulai dijual di China pada November, setelah Huawei memperbaiki desainnya.

Baca juga: Huawei sebut jual 100.000 ponsel lipat Mate X per bulan

Baca juga: Huawei janjikan ponsel lipat penerus Mate X tahun depan


Mate XS memiliki layar dengan ukuran yang sama dengan pendahulunya tetapi hadir dengan mekanisme engsel yang lebih baik dan layar pada “sampul” depan yang lebih kuat, juga peningkatan dari sisi kecepatan pengunduhan dan pemakaian baterai yang lebih lama dibandingkan saingannya Samsung Galaxy Fold, kata CEO of Huawei Consumer Business Group, Richard Yu, dalam peluncuran di Barcelona.

Ponsel lipat tersebut akan dibanderol 2.499 euro (2.700 dolar AS) untuk model premiumnya, dan mulai dijual diseluruh dunia bulan depan, kata Yu, mendorong Mate XS ke batas harga ponsel termahal.

Peluncuran Huawei Mate XS disiarkan dari Barcelona, ​​tempat Mobile World Congress dijadwalkan diadakan pekan ini, sebelum dibatalkan karena wabah coronavirus.

Perlombaan ponsel lipat

Samsung Electronics, produsen smartphone peringkat pertama dunia berdasarkan volume, secara tipis mengalahkan saingannya asal China dalam perlombaan ponsel lipat tahun lalu, namun peluncurannya ditunda setelah mengalami masalah dengan layar.

Perusahaan Korea Selatan itu kemudian mengembangkan teknologi layar yang dapat dilipat, dan bulan ini memamerkan sebuah perangkat berbentuk seperti make-up compact atau clamshell, Galaxy Z Flip.

Mate XS, seperti smartphone Mate 30 tahun lalu, akan kekurangan akses ke sistem operasi Android Google setelah Amerika Serikat melarang perusahaan AS itu menjadi pemasok Huawei pada tahun lalu.

Sebagai gantinya, Huawei menawarkan kepada pengguna akses ke app store-nya sendiri, tetapi Yu mengatakan pihaknya tetap berkomitmen pada ekosistem Android dan untuk kemitraan jangka panjangnya dengan Google dan perusahaan AS lainnya.

“Kami percaya teknologi harus terbuka dan tersedia untuk semua orang," kata Yu dalam pidatonya.

Huawei juga meluncurkan speaker yang dikembangkan bersama perusahaan spesialis audio asal Prancis, Devialet, tablet pertama dalam jajaran Mate-nya, dan dua notebook baru — Matebook X Pro dan Matebook D dengan layar 14 inci dan 15 inci.

Huawei berencana mengadakan acara peluncuran untuk smartphone 5G, P40, di Paris bulan depan, kata Yu.

Sementara itu, Samsung telah meluncurkan ponsel lipatnya Galaxy Fold di Indonesia dengan harga Rp30,880 juta pada Desember 2019, dan belum lama ini merilis ponsel lipat terbarunya Galaxy Z Flip dengan harga Rp21,888 juta.

Baca juga: Huawei catatkan 91 kontrak 5G komersial

Baca juga: Huawei: Virus corona tak berdampak pada pasokan 5G

Baca juga: Huawei dukung keputusan GSMA batalkan MWC 2020


Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020