Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjabarkan rencana (roadmap) investasi dalam lima tahun mendatang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR.

Didampingi pejabat Eselon I dan II, Bahlil hadir dalam RDP yang digelar di Jakarta, Senin (24/2) di mana ia menjelaskan enam fokus kegiatan BKPM yakni perbaikan peringkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EoDB) hingga menjadi posisi 40; eksekusi realisasi investasi besar; mendorong investasi besar untuk bermitra dengan pengusaha nasional di daerah serta UMKM; penyebaran investasi berkualitas; mendorong peningkatan investasi dalam negeri/PMDN termasuk UMKM; dan promosi investasi berdasarkan sektor dan negara.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, Bahlil juga mengungkapkan BKPM telah menyelesaikan persoalan investasi yang terkendala hingga Rp200 triliun dalam waktu kurang lebih tiga bulan.

Akan tetapi, realisasi yang belum tereksekusi masih ada sekitar Rp508 triliun lagi.

"BKPM akan bantu penyelesaian masalah investasi. Prinsipnya ‘equal treatment’! Nggak hanya untuk perusahaan besar seperti Lotte, namun juga investasi rakyat seperti di Klaten (perusahaan stone crusher)," imbuhnya.

Komisi VI DPR  mengapresiasi pencapaian penyerapan anggaran BKPM tahun anggaran 2019 sebesar 93,21 persen dan berharap penyerapan anggaran di tahun 2020 lebih baik dan berkualitas.

Mereka juga memuji langkah-langkah dan capaian BKPM diawal berjalannya kepemimpinan baru. Namun juga diingatkan bahwa ini masih awal perjalanan BKPM.

Anggota DPR Mufti Anam memuji upaya BKPM memperjuangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) bagi kabupaten/kota yang menjadi hasil menggembirakan dari Rakornas Investasi 2020 minggu lalu.

"Namun ini belum cukup, perlu ada insentif lagi untuk daerah," tantangnya.

Selain itu, peserta juga mengamini bahwa target investasi tahun 2020 cukup berat apalagi dengan adanya dampak virus corona.

Disarankan agar BKPM mulai mengantisipasi dampak tersebut dengan langkah strategis.

"Misalnya jangan lagi terlalu bergantung pada PMA (Penanaman Modal Asing). Dorong PMDN (Penanamam Modal Dalam Negeri) agar meningkatkan investasinya," ujar Ach Baidowi dari Fraksi PPP.

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020