Jakarta  (ANTARA News) - Musisi jazz Barry Likumahua (25) mengaku prihatin dengan maraknya orang memainkan musik yang diklaim musik jazz namun sebenarnya hanya ikut-ikutan dan tidak menjiwai musik jazz itu sendiri.

"Itu namanya `mendadak jazz`, sekarang kan banyak yang seperti itu, mereka tidak melihat bagaimana jazz, tidak melihat bagaimana senior-senior jazz di Indonesia, pokoknya main musik aja dan mengklaim dirinya musisi jazz," ujar Barry di Jakarta, Senin.

Pembetot bas ini mengatakan, memainkan musik jazz tidak hanya sekedar main musik saja, tapi harus memahami musik jazz, sejarahnya, dan juga menjiwai setiap permainannya.

Atas keprihatinannya itu putra dari musisi jazz senior Indonesia, Benny Likumahua ini lantas mendukung sang ayah untuk menggelar sebuah konser musik jazz yang akan berlangsung di Balai Kartini, 7 Pebruari mendatang. Acara yang bertajuk "Jazz Concert Continously" ini akan menghadirkan konser sekaligus kisah perjalanan karir musik Benny Likumahua.

Barry menjelaskan dalam acara tersebut akan hadir para musisi dan penyanyi jazz lintas generasi. Mereka adalah Mergie Segers, Ermy Kulit, Bertha, Syaharani, Rien Djamain, juga para musisi senior seperti Ireng Maulana, Kiboud Maulana, Abadi Soesman, Idang Rasyidi, Oele Pattiselano, Donny Soehendra, Matthew Sayers, Yonas Wang, dan Doni Joesran.

Barry adalah salah satu musisi muda yang juga akan tampil dalam konser tersebut bersama musisi muda Dennis Junio Gani (pemain saksofon), serta pasangan penyanyi Glenn Fredly dan Dewi Sandra.

Barry Likumahua lahir di Jakarta, 14 Juni 1983. Terlahir dari keluarga yang menyukai musik, Barry menjelma menjadi pemuda yang juga sangat aktif di dunia musik, khususnya musik jazz Indonesia.

Permainannya di wilayah funk yang luwes dan apa adanya membuktikan kepada masyarakat bahwa jazz bisa dinikmati secara luwes dan tidak melulu hanya bisa dinikmati oleh orang tua.

Barry memiliki bakat musiknya sejak kecil. Pada usia empat tahun ini mulai memainkan terompet dan beberapa tahun kemudian instrumen bas menjadi pilihannya sampai sekarang.

Pada Mei 2008 silam ia meluncurkan album solo perdananya yang digarap secara mandiri. BLP adalah band hasil bentukannya pada 2006 dan kini aktif manggung di berbagai tempat termasuk baru-baru ini di Festival Jazz Taichung Taiwan.

"Jazz Concert Continously saya harapkan dapat meningkatkan lagi semangat penikmat musik untuk menjelajahi tentang bagaimana sebenarnya musik jazz itu," demikian Barry.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009