Jakarta (ANTARA) - Striker Bhayangkara FC Herman Dzumafo Epandi menyatakan siap bersaing dengan pemain lainnya pada skuat The Guardian musim ini, meskipun ia telah menginjak usia 40 tahun.

"Ya memang usia saya sudah tidak muda lagi, tapi sepak bola itu bukan hanya mementingkan kecepatan, kegesitan pemain, bukan hanya itu," ujar Dzumafo di Jakarta, Selasa.

Pemain naturalisasi asal Kamerun itu mengakui bahwa skuat Bhayangkara FC kini diisi para pemain muda yang memiliki kualitas di atas rata-rata serta banyak pemain berlabel timnas.

Baca juga: Dzumafo akui persaingan ketat penyerang Bhayangkara

Di lini depan, ia akan bersaing dengan nama-nama semacam Ezechiel N'douassel, Dendy Sulistyawan, Andik Vermansah, Ahmad Nur Hardianto, dan Serdy Ephyfano.

Meski dirasa sulit, bagi Dzumafo kehadiran para pemain muda itu justru akan memberikan tantangan tersendiri baginya untuk memacu bekerja lebih keras lagi demi mendapatkan kepercayaan pelatih.

"Persiapan saya sendiri untuk bersaing dengan pemain lain yang lebih muda, ya saya harus bekerja lebih keras lagi untuk menjaga performa yang sudah lama saya tunjukkan, dan saya yakin bisa bersaing dengan pemain yang lebih muda," ujar dia.

Baca juga: Dzumafo tidak permasalahkan jadi cadangan di Bhayangkara

Baginya, usia bukanlah masalah. Pasalnya dalam sepak bola bukan kecepatan dan kekuatan yang menjadi andalan, tapi kecerdasan merupakan hal yang vital.

"Memang sepak bola zaman sekarang itu ya mengandalkan kecepatan, tapi kalau otak tidak bisa mengimbangi kecepatan, ya percuma juga," kata dia.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020