Jakarta (ANTARA) - Pemerintah meluncurkan sejumlah strategi untuk mengatasi dampak virus Corona terutama untuk mengantisipasi melemahnya industri pariwisata dan membuat stimulus agar daya beli masyarakat dapat bertahan.

"Pemerintah membuat beberapa inisiatif, pertama adalah arahan Bapak Presiden untuk kartu prakerja akan dipercepat di mana kartu prakerja ini akan segera diluncurkan di 3 provinsi yaitu Bali, Sulut, dan Kepulauan Riau," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.

Saat ini sedang disiapkan Perpres dan dilanjutkan dengan pembentukan Project Management Office (PMO) dengan target pelaksanaan di tiga provinsi itu pada Maret 2020.

Baca juga: Pemerintah segera berikan insentif maskapai untuk genjot pariwisata

"Dan juga dalam sistem tersebut juga akan dilakukan pelatihan dengan menggunakan aplikasi online, namun pelatihannya sendiri bisa 'offline'. Rencananya, kartu prakerja ini ditargetkan untuk 2 juta penerima manfaat," ungkap Airlangga.

Kedua, pemerintah akan menaikkan tambahan manfaat bagi keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 50.000 penerima dan akan diberlakukan selama 6 bulan, diawali pada Maret 2020 dan kebutuhan anggaran sebanyak Rp4,56 triliun.

"Kemudian juga dilanjutkan dengan stimulus di bidang perumahan. Nah untuk perumahan ini ditambahkan kebutuhan anggaran sebanyak Rp1,5 triliun sehingga dengan penambahan ini ada Rp800 miliar berupa subsidi bunga dan Rp700 miliar berupa subsidi uang muka. Jadi tentu dengan demikian, dari jumlah penyaluran KPR 330.000 unit, eksisting FLPP sebanyak 88.000, dan BP2BT 67.000 unit, sehingga ada tambahan sebanyak 175.000 unit dan ini dilaksanakan oleh bank umum maupun kementerian PUPR," tambah Airlangga.

Keempat, pemberian insentif untuk wisatawan mancanegara dengan alokasi tambahan sebesar Rp298,5 miliar yang terdiri dari alokasi untuk maskapai dan dan agen perjalanan diberikan diskon khusus ataupun semacam insentif totalnya Rp98,5 miliar.

Baca juga: Presiden ingin insentif sektor pariwisata terkait wabah virus corona

"Kemudian ada untuk anggaran promosi Rp103 miliar dan juga untuk kegiatan turisme sebesar Rp25 miliar dan 'influencer' sebanyak Rp72 miliar," ungkap Airlangga.

Khusus untuk wisatawan domestik juga diberikan dukungan yaitu diskon 30 persen untuk di 10 tujuan wisata.

"Nah 30 persen itu untuk kuota 25 persen 'seat' setiap penerbangan. Untuk setiap penerbangan di 10 destinasi wisata dan ini berlaku selama 3 bulan yaitu Maret, April, dan Mei 2020 dan program ini apabila dirasakan manfaatnya dapat dilanjutkan," tambah Airlangga.

Kelima, pengurangan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) sebesar 20 persen selama 3 bulan pada 10 destinasi yang nilainya sekitar Rp265,6 miliar.

Keenam, Pertamina memberikan insentif beurpa diskon avtur di bandara yang ada di 9 destinasi wisata, dengan total diskon ini nilainya senilai Rp265,5 miliar selama 3 bulan.

Ketujuh, realokasi dana anggaran khusus (DAK) untuk 10 destinasi wisata senilai Rp147,7 miliar yang saat ini sudah ada rencana penggunaan di Rp50,79 miliar sehingga ada Rp96,8 miliar yang bisa dialokasikan dan sifatnya diubah menjadi hibah pemerintah untuk 10 destinasi wisata.

"Terakhir, pemerintah mendorong adanya insentif sesuai dengan usulan asosiasi bahwa untuk pajak hotel dan restoran, di 10 destinasi wisata tarifnya dinolkan. Nah untuk itu, pemerintah akan mensubsidi atau memberikan hibah kepada pemerintah daerah yang terdampak akibat penurunan tarif pajak hotel dan restoran di daerah, besarnya sebanyak Rp3,3 triliun," ungkap Airlangga.

Daerah-daerah yang diberikan insentif tersebut adalah (1) Danau Toba, (2) DI Yogyakarta, (3) Malang, (4) Manado, (5) Bali, (6) Mandalika, (7) Labuan Bajo, (8) Bangka Belitung, (9) Batam, (10) Bintan.

"Total insentifnya mendekati Rp10 triliun dan ini akan dilaksanakan semua Maret. Tadi juga arahan Presiden, seluruh kementerian untuk segera membelanjakan di depan, 'front loading'. Demikian juga dengan dana desa juga sudah diubah 40 persen akan diturunkan di awal," ungkap Airlangga.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020