Jakarta (ANTARA) - Unjuk rasa yang berakhir ricuh di Mall AEON Jakarta Garden City (JGC) dipicu kekesalan warga terdampak banjir yang berada di luar Perumahan JGC.

Awalnya pada Selasa pukul 9.30 WIB sekitar 200 warga yang mengaku terdampak banjir mendatangi kantor manajemen JGC untuk menyampaikan keluhan soal banjir yang menerjang rumah mereka.

"Warga kesal karena pihak manajemen belum bisa ditemukan untuk dilakukan mediasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Saat massa berkumpul ada sekitar 100 personel Kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur serta Tim Patra Satuan Brimob Polda Metro Jaya yang berjaga di Mall AEON.

Baca juga: Polisi tangkap delapan remaja diduga terkait kericuhan Mall AEON
Baca juga: Pemprov DKI sebut sistem drainase AEON JGC belum tuntas
Sejumlah petugas memeriksa kerusakan pascakerusuhan di AEON Mall Cakung, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/aww.
Salah seorang perwakilan JGC kemudian menemui massa dan menjelaskan bahwa saluran irigasi di kawasan Jakarta Garden City telah diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta dan air meluap karena curah hujan tinggi.

Meski demikian perwakilan massa menyampaikan bahwa warga meminta pengelola JGC untuk tidak mengalirkan air ke pemukiman warga.

"Warga meminta tindakan nyata dari pihak JGC untuk menghentikan membuang air yang masih mengalir ke perumahan warga dan menuntut tindakan dari JGC bukan dari pemda," ujar Yusri.

Warga juga mengajak pihak manajemen untuk meninjau lokasi sumber banjir. Yusri mengatakan mediasi dan pertemuan antara massa dan manajemen JGC berjalan aman dan kondusif.

Baca juga: Mall AEON JGC ditaksir rugi ratusan juta akibat ricuh warga
Baca juga: Polisi cari dalang kericuhan di Mall AEON Jakarta Garden City
Tim Brimob masih melakukan pengamanan disekitar Mall AEON Jakarta Garden City pasca unjuk rasa. Terlihat aparat yang mengendarai motor berjaga di depan mall, Selasa (25/2/2020). ANTARA/Fianda Rassat/am.
Namun pada saat bersamaan, ada kelompok massa lain yang bertindak anarkis dan merusak sejumlah fasilitas Mall AEON.

"Pada sekitar pukul 10.00 WIB Mall AEON didatangi oleh warga sejumlah 100 orang yang melakukan perusakan rambu dan pagar Mall AEON bagian belakang dan satu restoran dirusak kacanya, selain itu massa merusak rumah parkir di belakang mall," katanya.

Meski demikian, hanya dalam tempo sekitar satu jam massa berhasil didorong keluar dari lingkungan mall oleh personel Kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur serta Tim Patra Satuan Brimob Polda Metro Jaya.

Penyidik Kepolisian tengah mencari dalang kericuhan yang terjadi di Mall AEON Jakarta Garden City, Jakarta Timur, pada Selasa pagi.

"Sekarang kita mendalami otak daripada pelaku penyerangan Mall AEON ini, sedang kita upayakan," kata kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto di Mall AEON JGC, Selasa.

Baca juga: Polisi amankan satu orang pascakericuhan Mall Aeon JGC
Baca juga: Pascaunjuk rasa Mall AEON tutup dan dijaga polisi
Polisi mengangkut delapan remaja diduga sebagai dalang usai kericuhan di Mall AEON, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020). (ANTARA/Andi Firdaus)
Dalam kericuhan tersebut,polisi mengamankan satu orang yang terlibat dalam kericuhan di Mall AEON.

Mengenai peran pelaku yang diamankan, Suyudi mengatakan perannya masih didalami oleh petugas. "Masih kita dalami. Yang jelas dia terlibat," kata Suyudi.

Polisi juga tengah melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti serta rekaman CCTV untuk mencari pelaku penyerangan.
Baca juga: Istana tidak banjir, hanya air mau masuk drainase

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020