Jakarta (ANTARA) - Penyelenggara pameran mobil Geneva International Auto Show 2020 pada Selasa (25/02) telah mendesak para peserta pameran dari daerah yang terinfeksi virus corona untuk memeriksakan staf mereka sebelum tiba di Swiss, dan berjanji untuk meningkatkan pembersihan dan disinfeksi di pusat kongres.

"Penyelenggara mendorong para peserta pameran dari daerah berisiko untuk memastikan bahwa staf mereka lulus pemeriksaan yang diperlukan dan tidak menunjukkan gejala infeksi dalam 14 hari sebelum kedatangan mereka di Swiss, sehingga dapat menghindari risiko penyebaran," kata pusat pameran Jenewa yang dikutip dari Reuters, Rabu.

Sepeti diketahui, Jenewa akan menjadi tuan rumah pada ajang pameran otomotif yang sangat diperhitungkan di dunia pada pekan depan. Namun pada kali ini, Jenewa tidak ingin nasibnya sama seperti Mobile World Congress di Barcelona, pameran Light + Building Frankfurt dan Beijing Auto Show yang tunda bahkan sampai dibatalkan.

"Dalam konteks epidemi virus corona yang menimpa China, Palexpo SA secara hati-hati mengamati situasi dan kemungkinan implikasinya," kata dia.

Seperti diketahui, pameran mobil Geneva International Auto Show 2020 ini akan mencakup pengunjung dan peserta pameran dari Italia Utara, seperti Kepala Eksekutif Ferrari Louis Camilleri dan eksekutif China dari Smart, merek yang dijalankan bersama oleh Daimler Jerman dan Geely dari China.

Pada Senin (24/02) waktu setempat, Organisasi Kesehatan Dunia yang juga berbasis di Jenewa mengatakan, mereka tidak perlu untuk mengambil langkah-langkah yang dapat mengganggu perjalanan dan perdagangan internasional itu.

Baca juga: Kia Sorento Next Generation akan mejeng di Geneva Motor Show

Baca juga: Hyundai akan ungkap EV konsep terbaru di Geneva Motor Show 2020

Baca juga: Apex Motors luncurkan mobil "sport" listrik di Geneva Motor Show 2020
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020