Jakarta (ANTARA) - Partai Golkar telah menargetkan untuk meraih prosentase kemenangan 65 persen dari total pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang digelar di 34 provinsi pada tahun 2020.

"Kami menargetkan untuk mendapatkan kemenangan 65 persen dari total 34 pertarungan pilkada," ujar Ketua Pemenangan Pemilu Sumatera Bobby Adhityo Rizaldi di Slipi, Jakarta Barat, Kamis.

Bobby mengatakan secara spesifik pilkada serentak hanya menyisakan sembilan provinsi yang tidak memiliki kepala daerah petahana (incumbent).

"Incumbent itu maju di 25 Pilkada, hanya 9 daerah atau 9 Pilkada sama sekali tidak ada incumbent-nya," kata Bobby.

Oleh karena itu, Partai Golkar perlu merumuskan strategi bagaimana agar dapat mencalonkan kader-kadernya di dalam pemenangan 9 pilkada yang tidak ada petahananya tersebut.

"Di dalam pemenangan itu, harus ada dari Partai Golkar. Baik itu kader yang sudah masuk dalam kepengurusan dan kader yang memang beranggota sebagai kader partai Golkar. Jadi kami tidak ada kader yang diusung dari luar, benar-benar kader dari intern kami," kata Bobby.
​​​​
Strategi itu pun dibahas dalam rapat konsolidasi yang digelar Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar bidang Pemenangan Pemilihan Umum wilayah Sumatera-II yang terdiri dari provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, dan Lampung pada hari Kamis sejak pukul 14.00 WIB tadi.

Dinamika politik yang terjadi di daerah, menurut Bobby, perlu untuk diketahui sehingga dapat pula menjadi masukan bagi partai dalam memetakan nama-nama kadernya yang akan diusung dalam pilkada serentak 2020.

"Kajian, survei, dan masukan dari teman-teman (pengurus Golkar) di daerah, bagaimana dinamika terkini itu semakin memastikan pembacaan peta elektoral kami sehingga kami menetapkan pasangan yang memang memiliki modal keterpilihan (masyarakat) yang paling besar," kata Bobby.

Baca juga: DPP Golkar adakan rapat konsolidasi persiapan Pilkada 2020

Baca juga: Kembali pimpin Golkar Banten, Tatu sinergikan kader hadapi pilkada

Baca juga: Airlangga: Pertemuan bersama PKS bagian proses politik Omnibus Law

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020