Balikpapan (ANTARA News) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan penutupan objek wisata pedalaman. Menurut keterangan Ketua Asita Kaltim Joko Purwanto di Balikpapan, Selasa melakukan penutupan beberapa destinisasi objek wisata daerah pedalaman di Kaltim, seiring dengan tidak adanya penerbangan ke kawasan tersebut. Adapun objek wisata yang ditutup adalah Long Bawan dan Long Apung di Kabupaten Malinau dan Kersik Luwai di Kutai Barat (Kubar). "Karena pesawat milik Dirgantara Air Service (DAS) yang selama ini menjadi andalan yang melayani rute tersebut sudah tidak beroperasi lagi, sehingga daerah wisata pedalaman itu mau tidak mau harus ditutup," ujar Joko. Joko mengatakan, penutupan itu sudah dilakukan sejak bulan Juni tahun 2008 lalu. Padahal objek wisata itu merupakan salah satu daya tarik wisman berkunjung ke Kaltim, selain beberapa objek wisata pantai yang ada. Dari data Asita Kaltim, jumlah wisman yang berkunjung ke daerah itu sekitar 300 wisman setiap tahunnya, kebanyakan wisman yang berasal dari Eropa dan Amerika. Untuk itu harusnya pemerintah Kaltim dan daerah setempat dapat mencarikan jalan keluar agar daerah wisata itu tetap dibuka dan dijual ke wisman. "Memang yang menjadi persoalan pariwisata di Kaltim adalah infrastruktur termasuk transportasi yang tidak memadai, padahal objek wisata tersebut sudah cukup di kenal di Eropa dan Amerika,"ujarnya. Joko mengungkapkan, anggaran pariwisata Kaltim pada tahun 2009 ini hanya Rp13 M, padahal pendapatan dari pariwisata cukup besar. Menurutnya, anggaran pariwisata harus 10 persen dari total Pendapatan Asli Daerah (PAD), anggaran ini digunakan untuk biaya promosi dan menggelar agenda wisata. Diungkapkan Joko, bahwa Pemprov Kaltim pada tahun 2009 ini mencanangkan Kaltim Visit 2009 dengan target kunjungan sekitar 25 ribu wisman. "Mudah-mudahan ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kaltim," tambahnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009