Pangkalpinang (ANTARA News) - Menteri Kehutanan (Menhut), MS Ka`ban, meresmikan program Green Revolution Pangkalpinang City atau program revolusi hijau Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, di hutan kota multifungsi seluas 137 hektar di Desa Tua Tunu Pangkalpinang.

"Apa yang kita lakukan hari ini akan bermanfaat bagi generasi penerus hingga sepuluh atau dua puluh tahun ke depan, sehingga saya berharap program ini dapat terus berjalan dalam jangka panjang,"ujarnya dalam peresmian hutan kota multifungsi di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, saat ini jumlah lahan kritis di Indonesia mencapai 30 juta hektar dan sudah direhabilitasi seluas 1,3 juta hektar di 318 daerah aliran sungai (DAS) sejak 2003 sampai 2008.

Gubernur Bangka Belitung, H. Eko Maulana Ali, mengaku bangga atas langkah pemerintah kota Pangkalpinang mengambil inisiatif melaksanakan program revolusi hijau.

"Apalagi Babel saat ini sedang menggiatkan program kunjungan wisata `Visit Babel Archi 2010` sehingga langkah Pemerintah Kota Pangkalpinang dapat menjadi salah satu objek wisata Babel yakni objek wisata hutan kota,"ujarnya.

Wali Kota Pangkalpinang, Zulkarnaim Karim, menambahkan pembangunan hutan kota multifungsi berdasarkan perhitungan sementara menghabiskan biaya sebesar Rp89 miliar.

"Namun dana ini tidak mampu ditanggung oleh pemerintah kota Pangkalpinang sehingga mengharapkan bantuan dana dari APBD Provinsi, APBN pusat maupun perusahaan-perusahaan swasta Babel,"ujarnya.

Ia menambahkan, pembangunan hutan kota akan terus dikesinambungkan sehingga akan mencapai luas 180 hektar hutan kota Pangkalpinang.

"Kawasan hutan kota berfungsi sebagai penahan air tanah, pengurang polusi udara, penelitian tanaman dan kawasan perkemahan pariwisata," demikian Zulkarnaim Karim.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009