Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah Indonesia menghormati kebijakan pemerintah Arab Saudi menutup akses masuknya warga negara asing ke negaranya, termasuk calon jemaah umrah dari Indonesia, sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Itu seluruhnya ada pada kedaulatan Saudi dan (Indonesia) tidak akan mengintervensi. Itu kedaulatan mereka, saya kira kita menghormati," kata Wapres Ma'ruf di Kantor Wapres RI, Jakarta, Jumat.

Ma'ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah Indonesia juga melakukan negosiasi dengan pemerintah Arab Saudi terkait dengan nasib jemaah umrah yang sudah mendapatkan visa namun batal berangkat. Jemaah tersebut diharapkan akan lebih mudah mendapatkan visa apabila pemerintah Arab Saudi sudah membuka kembali akses untuk layanan umrah.

"Negosiasi itu terus dilakukan. Akan tetapi, kewenangannya ada di Saudi. Apakah nanti ada kebijakan, itu kita lihat saja. Apakah nanti ada pengecualian, itu kami belum memperoleh konfirmasi dari Saudi," kata Wapres menjelaskan.

Baca juga: Arab Saudi tangguhkan pelayanan umrah untuk cegah penyebaran corona

Baca juga: Perlukah orang sehat pakai masker demi cegah corona?


Kepada calon jemaah umrah yang belum berangkat, Wapres meminta supaya bersabar menunggu pemerintah Arab Saudi mencabut penangguhan layanan ibadah ke negaranya.

Begitu pula, terhadap jemaah yang sudah berangkat dan berada di transit, Wapres mengimbau untuk terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia setempat.

Sebelumnya, seperti diberitakan, Kerajaan Saudi memutuskan untuk menangguhkan layanan umrah ke kawasannya sebagai salah satu langkah pencegahan terhadap penyebaran Covid-29 ke wilayah Arab Saudi.

Selain itu, bagi warga negara Arab Saudi yang berada di negara kawasan GCC dan juga sebaliknya, wajib mengikuti prosedur pemeriksaan oleh otoritas setempat di sejumlah titik masuk atau entry point Arab Saudi.

"Menghentikan lalu lintas keluar masuk wilayah Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan fasilitas ID card atau KTP nasionalnya bagi warga negara Arab Saudi dan warga negara dari negara-negara anggota GCC lainnya, seperti Oman, Kuwait, Qatar, dan Bahrain," demikian keterangan dari KBRI di Riyadh.

Baca juga: Cegah corona, penonton konser NCT Dream akan diperiksa suhu tubuhnya

Baca juga: Disinformasi virus corona, paket dari China mengandung virus


Pemerintah Iran juga menghormati keputusan Arab Saudi menutup akses warga negara lain untuk masuk ke negaranya guna melindungi wilayahnya dari paparan virus Corona.

"Itu adalah kebijakan internal Arab Saudi, tentu kota-kota suci perlu dilindungi, perlu pengawasan menyeluruh agar tidak terkena virus," kata Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad di Jakarta, Kamis (27/2).

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020