Depok (ANTARA) - Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) Prof. Hamdi Muluk mengatakan perlu kemauan politik yang kuat untuk membenahi Kota Depok menjadi lebih baik lagi.

"Kemauan politik inilah yang menjadi persoalan selama ini di Depok," kata Hamdi Muluk usai Dialog Publik yang digelar Kalam HMI dengan tema Para Penantang Petahana 'Siapa Siap, Siapa Kuat' di Depok, Jabar, Jumat.

Menurut Hamdi Muluk, jika Wali Kota Depok selama ini sibuk mengurus ideologi maka akan sulit untuk menjadi Depok lebih baik lagi.

"Yang diperlukan masyarakat adalah layanan publik yang konkret-konkret seperti perbaikan jalan, mengatasi kemacetan, perbaikan selokan dan lainnya," jelasnya.

Hamdi juga menyoroti masalah sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) yang mencapai hampir Rp1 triliun, seharusnya anggaran ini bisa dimanfaatkan. Ini artinya Pemkot tak ada program dan juga tak ada kemauan. "Jadi cari aman saja," katanya.

Dikatakannya tidak susah mencari kepala daerah misalnya setiap sen APBD itu turut menjadi program yang bermanfaat bagi masyarakat. "Jangan sampai ada silpa karena jika ada silpa berarti kepala daerah tidak mikir," ujarnya.

Dikatakannya jika tidak bisa memberikan konsep tekniknya dalam penggunaan APBD ini maka bisa meminta bantuan yang berkompeten misalnya minta bantuan dari Universitas Indonesia.

"Banyak pakar-pakar di UI yang bisa diminta bantuan. Jadi hanya masalah kemauan saja ini karena tidak separtai dengan kepala daerah," katanya.

Untuk itu kata dia jika memang masyarakat menginginkan adanya perubahan Kota Depok menjadi lebih baik lagi maka perlu penyatuan agar pertarungan pilkada nanti menjadi 'Head to Head'.

"Bisa saja pertarungan Pilkada Depok menjadi seperti di level nasional dimana dibentuknya koalisi besar untuk menghadapi PKS," katanya.

Baca juga: KPU Depok tetapkan jumlah dukungan calon perseorangan

Baca juga: Pilkada Depok, Gerindra-PDIP Depok komitmen berkoalisi

Baca juga: Empat parpol Depok berkoalisi di Pilkada 2020

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020