Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Seoul, Korea Selatan, kembali membuka layanan untuk publik pada Senin dengan prosedur kesehatan ketat setelah sempat tutup untuk mencegah penyebaran virus corona sejak Jumat (28/2) lalu.

Hal itu disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi, dalam keterangan resmi melalui video yang diterima di Jakarta.

"Semua langkah-langkah pencegahan untuk keselamatan dan kesehatan pengunjung telah kami lakukan sejak hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Hari ini pun kami buka tetap dengan menerapkan prosedur keselamatan dan keamanan yang sangat ketat," ujar Umar.

Sehari sebelumnya, Minggu (1/3), Umar juga mengecek keadaan Seoul secara langsung dan menemui warga negara Indonesia (WNI) di ibu kota itu sembari membagikan masker.

Baca juga: COVID-19 merebak di Korsel, KBRI tingkatkan upaya perlindungan WNI

Tim Posko Aju juga telah mendistribusikan masker di kota Yeongju dan Andong, di provinsi Gyeongsang Utara, yang terletak di sebelah utara kota Daegu, pusat wabah corona bermula di Korea Selatan.

Dalam keterangan lainnya, Umar menyebut, "pada umumnya situasi di kota Seoul tenang dan kegiatan masyarakat berjalan relatif normal meskipun tentu tidak seramai hari-hari biasanya."

Dia menjelaskan bahwa lalu lintas kendaraan masih ramai, transportasi umum berjalan dengan normal, dan toko-toko tetap buka.

Menurut Umar, masyarakat Korea Selatan mudah mendapatkan informasi mutakhir mengenai wabah virus corona yang terjadi di sana, dengan adanya penyebaran informasi dari otoritas setempat soal kondisi terkini, dua kali setiap hari.

Pemerintah Korea Selatan membuka hotline di nomor 1345 dengan pilihan bahasa-bahasa asing termasuk bahasa Indonesia. Ada pula peringatan darurat melalui handphone yang akan mengabarkan informasi jika ada kejadian terkait corona di sekitar pengguna, serta situs internet yang memasang peta pergerakan infeksi.

"Berdasarkan informasi yang kami terima dari otoritas kesehatan setempat pula mengenai ada pasien infeksi corona yang bergerak di dekat KBRI, kami cepat mengambil tindakan untuk menutup sementara dan melakukan penyemprotan desinfektan untuk sterilisasi pada Jumat lalu. Para staf juga bekerja dari rumah," ujar Umar.

Per 2 Maret 2020, Korea Selatan melaporkan 476 kasus infeksi COVID-19 baru, sehingga jumlahnya mencapai 4.212 kasus, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC), dilansir dari Reuters.

Baca juga: KBRI Seoul tutup sementara untuk cegah virus corona
Baca juga: KBRI Seoul buka Posko Aju di dekat pusat kota Daegu
Baca juga: KBRI Seoul gelar pemeriksaan kesehatan pekerja migran

Pewarta: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020