Turis-turis asing yang baru tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma harus disemprot cairan desinfektan agar setidaknya membunuh virus dan penyakit selain corona
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi E DPRD DKI Iman Satria meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penyemprotan cairan desinfektan ke ruang-ruang publik, guna mencegah penyebaran virus Corona sehubungan temuan kasus infeksi WNI di Indonesia.

Menurut dia, penyemprotan desinfektan dinilai lebih efektif meminimalisir penyebaran virus corona ketimbang melakukan pemantauan dan pengamatan terhadap ratusan terduga pasien terinfeksi.

"Kalau kesehatan kan lebih mencegah daripada mengobati, sebaiknya dilakukan penyemprotan atau penyuluhan di daerah yang dicurigai komplikasi dengan virus corona, apa di halte bus, di MRT, sekolah, bus," ujar Imam di Jakarta, Senin.

Iman juga menyarankan agar turis-turis asing yang baru tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, disemprotkan cairan desinfektan agar setidaknya membunuh virus dan penyakit lain yang ada selain corona.

Baca juga: 115 pasien di DKI Jakarta dalam pemantauan dan 32 diawasi

Baca juga: Pengamanan Beijing diperketat pascapelarian pasien corona dari Wuhan

Baca juga: Presiden: Ibu-anak warga Indonesia positif COVID-19


"Pencegahan penyakit lain ya harus, yang penting lakukan sesuatu yang keliatan nyata.
Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan) kan bilang, gunakan semua alat, kekuatan untuk lawan corona," kata dia.

Menurut dia, tindak pencegahan yang diinstruksikan melalui Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 16 Tahun 2020 hanya berkisar seputar pendataan warga dengan melaporkan, mencatat, mengawasi terduga terjangkit virus corona.

"Saya baca Ingubnya, enggak konperhensif. Hanya melaporkan, mencatat, mengawasi, enggak ada tindakan preventif, itu yang saya sayangkan, kata dia.

Iman juga menyayangkan Pemprov DKI tidak adanya penyemprotan desinfektan di ruang-ruang sejumlah rumah sakit di DKI Jakarta, baik yang merawat pasien terduga terjangkit virus corona, maupun yang telah positif terinfeksi.

Padahal, upaya tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus yang telah terisolasi di sekitar rumah sakit tempat merawat pasien terduga, maupun terjangkit virus corona.

"Di rumah sakit ada penyemprotan (desinfektan) enggak? Saya gak lihat itu. Belum ada, ini saya baru mau bilangin sama kepala dinas (Kesehatan), untuk meminimalisir risiko," kata dia.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020