Larangan ini kami keluarkan demi keselamatan dan keamanan pelayaran bagi kapal-kapal yang akan berlayar serta penumpang yang akan dibawanya
Kupang (ANTARA) - Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengeluarkan larangan berlayar bagi kapal penumpang, niaga, nelayan dan penyeberangan agar untuk sementara menunda terlebih dahulu aktivitas berlayar akibat cuaca buruk yang melanda perairan NTT beberapa hari terakhir.

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kupang Azwar Anas kepada ANTARA di Kupang, Senin (2/3) mengatakan larangan berlayar itu disampaikan setelah adanya peringatan cuaca buruk yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang.

"Larangan ini kami keluarkan demi keselamatan dan keamanan pelayaran bagi kapal-kapal yang akan berlayar serta penumpang yang akan dibawanya," katanya.

Ia juga mengimbau selama menunda pelayaran sejumlah nahkoda kapal  selalu mengupdate informasi seputar cuaca yang dapat ilihat di website maritime.bmkg.go.id.

Selain itu sejumlah nahkoda juga diimbau untuk tetap memantau perkembangan cuaca melalui komunikasi radio dengan kapal-kapal yang sedang berlayar setai saat.

"Sementara itu bagi kapal-kapal yang sudah berlayar kami imbau juga untuk tetap menginformasikan dan melaporkan keadaan cuaca selama pelayaran kepada stasiun radio pantai," tambah dia.

Ia juga mengatakan saat ini PT. ASDP Indonesia Ferry juga menutup sejumlah rute penyeberangan antara lain Kupang-Rote, Kupang-Aimere-Waingapu dan Kupang -Sabu akibat cuaca buruk.

Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi Maritim Tenau Kupang, menyatakan saat ini gelombang setinggi 1,25 meter hingga 3,5 meter berpotensi terjadi di wilayah perairan NTT.

BMKG mericikan tinggi gelombang 1,25 sampai dengan 2,5 meter berpotensi terjadi di Laut Sawu, Selat SUmba Bagian Barat, perairan Kupang-Rote dan Selat Sape.

Sementara itu untuk gelombang tinggi berkisar dari 2,5 hingga 3,5 terjadi di Samudra Hindia selatan Kupang-Rote, perairan utara Flores, dan Samudra Hindia selatan pulau Sumba dan pulau Sabu.

"Kita harapkan nelayan-nelayan dan nahkoda kapal untuk tetap waspada dengan gelombang yang ada," tambah tambah Kepala BMKG stasiun Meteorologi Kupang Jenni Thalo. 

Baca juga: Pelindo II ingatkan pencegahan COVID-19 ke komunitas pelabuhan
Baca juga: KSOP Nunukan imbau nakhoda perhatikan cuaca

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020