yang datang dari pelabuhan maupun dari mana, itu dicek temperaturnya
Sentul, Bogor (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menetapkan provinsi Jawa Barat siaga satu virus corona atau COVID-19 setelah ada dua warga Kota Depok yang positif terjangkit.

"Kita posisinya siaga satu virus corona di Jawa Barat," ujarnya usai menghadiri kegiatan rapat kerja percepatan penyaluran dan pengelolaan dana desa tahun 2020 di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Senin.

Dengan menetapkan siaga satu, ia menyiagakan rumah sakit utama yang ada di 27 daerah Jawa Barat. Ia juga mengimbau kepada seluruh warganya agar segera memeriksakan dirinya ke rumah sakit jika mengalami gejala yang mirip dengan gejala corona.

Baca juga: Dinkes Jatim imbau tak panik menyusul dua WNI terinfeksi Covid-19
Baca juga: Kemenkeu: Wabah Virus Corona jadi perhatian dan kekhawatiran G20


"Segera periksa, karena sulit dibedakan. Kemudian tim dari Rumah Sakit Hasan Sadikin akan memfollow up, termasuk yang akan mengirim sample, apakah teridentifikasi positif negatifnya itu akan dilakukan," terang pria yang akrab disapa Emil itu.

Di samping itu, ia juga mengaku akan meningkatkan kewaspadaan melalui bantuan Imigrasi. Sehingga, para pendatang di pelabuhan maupun bandara akan diperiksa temperatur tubuhnya sebagai indikator virus corona.

"Supaya mereka yang datang dari pelabuhan maupun dari mana, itu dicek temperaturnya," sebutnya.

Baca juga: Unand minta civitas akademika tunda perjalanan ke luar negeri
Baca juga: PDEI: Komunikasi dengan negara endemik penting lacak potensi Covid-19


Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, dua warga negara Indonesia yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona tinggal di Depok, Jawa Barat.

Di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, ia menjelaskan bahwa dua warga yang dinyatakan positif terserang COVID-19 tersebut merupakan ibu dan anak yang berturut-turut berusia 64 tahun dan 31 tahun.

"Ada WN Jepang yang tinggal di Malaysia, melakukan perjalanan ke Indonesia, kembali ke Malaysia setelah beberapa hari sakit, maka dicek di sana, kena monitor, dikatakan COVID-19 positif, Pemerintah Malaysia menghubungi kita, kita lakukan tracking (pelacakan), melakukan close contact (kontak dekat) dengan pasien ini, kita tindak lanjuti, sistem di sini berjalan," terangnya.

Baca juga: Pengawasan kesehatan di pelabuhan Batam diperketat
Baca juga: Wali Kota minta warga Depok tetap tenang dan jangan panik

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020