banyak yang terpaksa memesan masker sampai ke Padang
Pekanbaru (ANTARA) - Sejak merebak wabah virus corona, ada tiga peralatan medis yang paling banyak dicari oleh masyarakat di Kota Pekanbaru di apotek.

"Yang paling dicari pembeli yaitu masker, thermometer dengan infrared dan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan," kata pegawai Apotek ASEAN, Ibnu di Pekanbaru, Senin.

ASEAN merupakan apotek terbesar di Pekanbaru yang memiliki beberapa cabang. Apotek tersebut kini mengaku sudah kehabisan stok masker dan cairan pembersih tangan.

Baca juga: Pemprov Jambi tingkatkan kewaspadaan serangan COVID-19
Baca juga: RSUP Persahabatan siapkan ruangan untuk 24 pasien corona


Setelah Presiden Joko Widodo pada siang ini mengumumkan ada dua warga yang positif terjangkit Corona di Indonesia, apotek tersebut banyak didatangi warga yang ingin membeli masker.

Ia mengatakan sejak bulan Februari permintaan masker medis meningkat sangat tinggi. Harga jual masker otomatis naik dua kali lipat dari normalnya hanya Rp20 ribu per kotak isi 50 helai.

Kini hampir semua apotek di Pekanbaru kehabisan stok masker.

"Sejak sebulan lalu sudah habis, kita sudah minta ke suplier tapi kosong juga," katanya.

Baca juga: Pemprov Riau bentuk tim pencegahan virus corona
Baca juga: MRT Jakarta akan larang masuk penumpang dengan gejala demam tinggi


Ia mengatakan apotek kini juga kehabisan stok "hand sanitizer". Kalaupun ada harganya sudah naik karena meningkatnya permintaan.

"Harga hand sanitizer Rp37.000 untuk botol isi 500 mililiter, sekarang jadi Rp41.000. Itu pun habis sejak bulan lalu," katanya.

Stok yang masih ada kini hanya thermometer dengan infrared, ujarnya.

Seorang warga Pekanbaru bernama Siti Halimah (23), mengatakan tidak bisa membeli masker untuk saudaranya. Ia mengatakan sudah seminggu terakhir berkeliling ke sejumlah apotek, namun hasilnya nihil.

"Kawan saya cerita banyak yang terpaksa memesan masker sampai ke Padang, tapi harganya juga mahal karena hampir Rp200 ribu per kotak isi 50 lembar," kata Siti.

Meski tidak mendapatkan masker, namun ia mengaku tidak panik karena sudah mendapatkan cukup informasi untuk mencegah penularan virus corona dari media massa.

"Ibu dan bapak di rumah juga belum panik ketika tahu keadaan di Indonesia corona sudah masuk. Ya kita tetap jaga kesehatan, jaga pola makan terutama untuk orangtua dan hindari tempat-tempat keramaian," katanya.

Baca juga: Pasar Pramuka dipadati pembeli masker
Baca juga: DPR minta pemerintah serius atasi Covid-19
Baca juga: Muhammadiyah siapkan rumah sakit tangani virus corona

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020