Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresiden Moeldoko mengatakan akan bekerja sama dengan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis untuk menugaskan aparatnya menjaga supermarket untuk mencegah aksi memborong barang oleh masyarakat.

"Tidak perlu panik, masyarakat diminta tenang, kalau (aksi memborong) itu terjadi malah akan mempengaruhi ketersediaan barang. Besok saya undang Kapolri untuk ikut membantu menjaga tempat-tempat seperti itu," kata Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jakarta, Senin.

Presiden Joko Widodo pada hari ini mengumumkan dua orang warga negara Indonesia (WNI) yaitu seorang wanita usia 31 dan ibunya berusia 64 tahun di Depok, Jawa Barat, positif terjangkit Covid-19 (virus corona jenis) dan saat ini sedang dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso sejak 1 Maret 2020.

Terhadap pengumuman tersebut, terjadi kenaikan kunjungan sekaligus aktivitas belanja di ritel-ritel karena masyarakat memborong sejumlah barang kebutuhan pokok.

"Di situlah kita akan ambil langkah-langkah. Nanti, Kapolri supaya menurunkan anggotanya untuk ikut membatasi masyarakat melakukan hal yang berlebihan seperti itu," kata Moeldoko.

Baca juga: Pemerintah akan batasi arus masuk warga asing ke Indonesia

Baca juga: KSP temukan 102 hoaks terkait penyebaran virus corona

Baca juga: Moeldoko: Jangan terlalu cemas dampak Virus Corona pada pariwisata


Dia juga meminta masyarakat bersikap tenang agar dapat membantu pemerintah menangani penyebaran Covid-19.

"Masyarakat perlu tahu, jangan panik, kita hadapi bersama-sama dengan tenang, percayakan ke pemerintah. Pemerintah pasti mengambil langkah-langkah meningkatkan kewaspadaan lagi, kita pun transparan dan tidak tertutup, yakin pemerintah mengambil langkah-langkah dalam mengatasi situasi ini," ungkap Moeldoko.

Menurut Moeldoko sudah ada koordinasi dengan Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Menteri Luar Negeri, Menteri Komunikasi dan Informasi maupun Menteri Kesehatan untuk menghadapi situasi tersebut.

"Corona adalah persoalan global, perlu tanggung jawab global termasuk Indonesia. Kita tidak pernah main-main, selalu serius dari awal menyiapkan diri sebaik-baiknya, tapi ini persoalan global, tidak bisa kita menutup diri walau ada perubahan episentrum dari China ke Korea, berikutnya ke Iran. Itu jadi atensi kita," kata Moeldoko.

Kedua WNI yang dinyatakan positif Covid-19 disebut tertular dari seorang WN Jepang yang berada di Indonesia dan melakukan kontak langsung dengan warga Indonesia. WN Jepang tersebut diketahui positif Covid-19 ketika kembali ke tempat domisilinya saat ini yaitu di Malaysia setelah berada di Indonesia pada pertengahan Februari 2020

Kenaikan pembelian terjadi sejak siang tadi sekitar pukul 12.00 WIB dan hanya terjadi pada beberapa barang tertentu saja.

Adapun barang yang paling banyak diburu di ritel sejauh ini adalah produk hand sanitizer, masker, obat-obatan, dan multivitamin serta makanan.

Bila masyarakat membeli dengan panik (panic buying), malah akan membuat pembeli sulit mendapatkan barang yang diinginkannya. Sebab, pengelola ritel belum sempat mengeluarkan stok barang dari gudang untuk dipajang di rak barang ritel-ritel tersebut.

Hingga Senin (3/2) sore terkonfirmasi di dunia 89.195 orang yang terinfeksi Covid-19 dengan 3.046 kematian, sudah 45.147 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di China mencapai 70.026 kasus, di Korea Selatan 4.335 kasus, di Italia 1.694 kasus, di Iran 978.

Kasus kematian di Iran menjadi yang paling tinggi di luar China yaitu 54 kematian. Terdapat 65 negara termasuk Indonesia yang mengonfirmasi kasus positif Covid-19 di negaranya.*

Baca juga: Wali Kota Bogor instruksikan kesiapsiagaan antisipasi corona

Baca juga: Menteri Kesehatan: Warga yang terinfeksi corona tinggal di Depok

Baca juga: Menkes pastikan tak ada isolasi di Depok terkait corona

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020