datang ke sana bukan untuk balas dendam tapi menunjukkan keteladanan
Jakarta (ANTARA) - Indonesia bisa mengambil langkah yang positif dan memberikan contoh untuk membantu mewujudkan perdamaian antar etnis agama agar tidak terulang kekerasan terhadap Muslim di India, kata Dewan Pengawas Aksi Cepat Tanggap (ACT) Syuhelmaidi Syukur.

"Kita berharap Indonesia bisa memberikan langkah-langkah yang positif sebagai anggota Dewan Keamanan PBB juga kemudian sebagai negara dengan mayoritas Muslim," kata Syuhelmaidi dalam konferensi pers di kantor ACT di Jakarta Selatan pada Senin.

Indonesia, kata dia, bisa membantu memberi contoh sebagai negara yang penduduknya terdiri dari berbagai etnis dan menganut berbagai agama.

Baca juga: Wapres Ma'ruf sesalkan kekerasan terhadap Muslim di India
Baca juga: ACT kirim tim ke India tujukkan persaudaraan sesama Muslim
Baca juga: Ormas Islam minta Indonesia berperan selesaikan konflik agama di India


Sebelumnya, kerusuhan terjadi di New Delhi, India yang menewaskan 42 orang dan melukai ratusan lainnya setelah terjadi demonstrasi menentang amandemen Undang-Undang Kewarganegaraan.

Dalam amandemen tersebut, imigran yang mengalami persekusi di Afganistan, Banglades dan Pakistan dapat mendapatkan kewarganegaraan India, yang berlaku kecuali kepada umat Muslim.

Demonstrasi pengesahan undang-undang itu berakhir ricuh dan aksi pembakaran dan kerusuhan dan terjadi hingga memakan korban jiwa dan kerugian materiil.

Baca juga: Dewan Pertimbangan MUI kutuk tindakan biadab atas Muslim India
Baca juga: ACT kirim bantuan senilai Rp500 juta untuk Muslim India
Baca juga: Massa di Medan ajukan 7 tuntutan di Konjen bela Muslim India


ACT berencana mengirimkan tim dan bantuan untuk membantu umat Muslim yang menjadi korban dalam kerusuhan tersebut. Dengan dana awal akan digelontorkan Rp500 juta untuk bantuan sandang dan pangan serta santunan kepada keluarga korban meninggal.

"Jadi paling tidak bendera merah putih hadir di India untuk mengatakan bahwa orang-orang Indonesia yang mayoritas Muslim datang ke sana bukan untuk balas dendam tapi menunjukkan keteladanan membangun kebersamaan hidup," kata Presiden ACT Ibnu Khajar, yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut.

Baca juga: Ormas Islam di Medan adakan aksi di Konjen bela Muslim India
Baca juga: FPKS: Pemerintah desak India hentikan intoleransi terhadap Muslim
Baca juga: Sejumlah selebritas Bollywood ramai-ramai protes UU "Anti Muslim"

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020