Di sinilah keberadaan Treasury Regional Area/TRA Malang menjadi makin penting untuk menggarap potensi transaksi solusi lindung nilai yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan nasabah
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia Persero (BNI) Kanwil Malang terus berupaya memberikan kemudahan bagi nasabahnya, termasuk untuk mengurangi risiko yang muncul atau yang mungkin akan timbul akibat gejolak pasar keuangan dengan program lindung nilai (hedging).

Untuk memenuhi kebutuhan nasabah tersebut, BNI menawarkan ragam produk lindung nilai yang dapat dimanfaatkan untuk melindungi aset, kewajiban maupun arus kas nasabah dari dampak negatif pergerakan pasar keuangan.

Head of Regional BNI Kantor Wilayah Malang Beby Lolita Indriani di Malang, Senin, mengemukakan di tengah kondisi perekonomian seperti saat ini banyak pelaku usaha di Malang yang terpapar risiko pasar keuangan, sehingga ini juga menjadi peluang bisnis bagi BNI.

Baca juga: BNI optimistis capai target KPR FLPP pada 2020

"Di sinilah keberadaan Treasury Regional Area/TRA Malang menjadi makin penting untuk menggarap potensi transaksi solusi lindung nilai yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan nasabah," tuturnya.

Selain didukung oleh treasury dealer yang profesional dan berpengalaman, kata Beby, layanan TRA Malang juga ditunjang sederet sarana teknologi informasi canggih yang dapat menyediakan informasi dari pasar keuangan secara real time dan tarif yang bersaing.

Pasar keuangan merupakan pasar yang sangat dinamis. Nilai tukar mata uang, tingkat suku bunga, harga saham, obligasi dan instrumen-instrumen pasar keuangan lainnya setiap saat bergerak sejalan dengan dinamika yang terjadi di dunia.

Menurut dia, tidak selamanya pergerakan yang terjadi di pasar keuangan memberikan dampak positif, contohnya kenaikan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah dapat meningkatkan biaya produksi importir. Selain itu, kondisi ini juga memberatkan bagi orang tua yang anaknya sedang bersekolah di luar negeri.

Kemudahan akses terhadap berita dan data sekarang ini sedikit banyak dapat membantu nasabah untuk melakukan analisa terhadap arah pergerakan instrumen-instrumen pasar keuangan. Berdasarkan prediksi inilah para pelaku usaha maupun individu yang berkepentingan dapat menyusun rencana lindung nilai sesuai kebutuhannya.

Baca juga: Erick Thohir sebut Agus Marto akan bawa BNI naik kelas

Saat ini BNI sudah menghadirkan tool yang memudahkan nasabah untuk mengetahui profil risiko keuangannya melalui aplikasi BNI Digihedge yang dapat diakses melalui situs BNI di alamat www.bni.co.id.

"Sekaligus kami juga memberikan berbagai alternatif solusi. Mulai dari transaksi yang sederhana seperti forex Tom, Spot dan Forward sampai transaksi derivatif yang rumit seperti Interest Rate Swap (IRS), Cross Currency Swap (CCS), Call Spread Option (CSO) dan jenis transaksi lainnya," paparnya.

Sebagai pemain utama penyedia layanan transaksi lindung nilai di Indonesia, BNI berkomitmen untuk selalu memberikan layanan terbaik kepada nasabahnya.

Hal ini terbukti dengan penghargaan yang diterima BNI dari Alpha Southeast Asia, majalah investasi institusional pertama dan satu-satunya yang berfokus pada Asia Tenggara, berupa penghargaan sebagai “Best Corporate Treasury Sales & Structuring Team” dan “Best FX Bank for Structured Hedging Solutions & Proprietary Trading Ideas” 2019.

Baca juga: BNI tetap ekspansi meski dibayangi wabah Virus COVID-19

Penghargaan ini melengkapi kepercayaan dari nasabah untuk bertransaksi dengan BNI. Volume transaksi forex dan lindung nilai BNI pada tahun 2019 secara nasional meningkat sebesar 5.77 persen dibanding dengan volume transaksi tahun 2018 dengan total nilai transaksi mencapai 38.72 miliar dollar AS.

BNI juga menawarkan kemudahan yang menarik untuk bertransaksi lindung nilai. Kalau sebelumnya nasabah yang akan melakukan transaksi lindung nilai harus memiliki fasilitas treasury line atau menyerahkan jaminan berupa marginal deposit yang diblokir dan diikat gadai sebesar 100 persen dari nilai transaksi.

Sekarang,lanjutnya, nasabah cukup menyiapkan marginal deposit sebesar sebesar 1.2 x FKK x nominal transaksi. FKK (Faktor Konversi Kredit) merupakan angka persentase yang menunjukkan besarnya risiko kredit yang timbul akibat transaksi forex atau derivatif untuk jangka waktu tertentu.

"Khusus bagi nasabah yang selama ini sudah rutin melakukan transaksi forex dan transaksi lindung nilai dengan BNI bisa mendapatkan keringanan besarnya marginal deposit yang harus diserahkan. Dengan adanya kemudahan ini BNI yakin akan terus menjadi pilihan utama nasabah yang akan melakukan transaksi forex dan transaksi lindung nilai," ujarnya.

Baca juga: BNI bagi dividen 25 persen dan tunjuk Herry Sidharta jadi dirut

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020