Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan penggunaan masker untuk menghindari virus corona tipe baru (Covid-19) tidak diperlukan apabila tubuh dalam keadaan sehat.

"Saya harap tidak sampai di situ. Kalau kita sehat tidak pakai masker enggak apa-apa, kok," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa.

Menurut Sultan, penggunaan masker seharusnya diperlukan apabila yang bersangkutan memiliki tanda-tanda menderita penyakit seperti flu dan bukan untuk menghindari MUI keluarkan lima seruan untuk tangkal Covid-19.

"Bukan masalah sehat dan supaya tidak kena corona terus memakai masker, bukan itu," kata Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Senada dengan Sultan, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji juga meminta masyarakat tidak emborong masker di pasar. Selain merusak harga, hal itu juga dapat membuat pihak yang seharusnya lebih membutuhkan menjadi kesulitan mendapatkan masker.

Baca juga: Sultan meminta warga Yogyakarta tidak pergi ke China sementara waktu

Baca juga: Yogyakarta siapkan kebijakan genjot kunjungan wisatawan domestik


"Diimbau saja kepada masyarakat, jangan borong karena itu akan merusak harga. Orang lain menjadi tidak kebagian. Buat apa, tho, masker, kok, diborong," kata Aji.

Menurut dia, apabila terjadi kelangkaan masker maka pihaknya akan meminta Dinkes DIY untuk segera untuk mencari stok tambahan.

"Kalau memang ketersediaan kurang maka dinas kesehatan kami minta menghubungi perusahaan-perusahaan atau bekerja sama dengan Kemenkes untuk memberi stok khusus," kata dia.

Pakar Biologi Virus dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Budi Setiadi sebelumnya mengatakan bahwa panik dan was-was terhadap kasus Covid-19 akan membuat masyarakat stres.

Dengan kondisi psikologi yang terganggu, menurut dia, justru memengaruhi kesehatan sehingga daya tahan tubuh lemah untuk menangkal virus.

Untuk menghindari penularan virus itu, menurut dia, masyarakat hanya perlu menjaga pola hidup bersih dan sehat serta menghindari berada dalam keramaian yang dapat memicu kontak fisik.

"Dengan badan yang sehat maka tingkat imunitas menjadi naik," kata Budi.*

Baca juga: Imigrasi Yogyakarta hentikan sementara bebas visa warga negara RRT

Baca juga: RSUP Dr Sardjito pulangkan pasien balita asal China

Baca juga: Hotel di Yogyakarta antisipasi virus Corona

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020