pasar merespons data eksternal terutama laporan WHO tentang lonjakan virus corona
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, ditutup melemah seiring koreksi mayoritas mata uang kawasan Asia.

Rupiah ditutup melemah 18 poin atau 0,12 persen menjadi Rp14.283 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.265 per dolar AS.

"Dengan paket kebijakan tersebut mata uang garuda dalam penutupan perdagangan sore ini ditutup melemah tipis dari penutupan kemarin, karena pasar merespons data eksternal terutama laporan WHO tentang lonjakan virus corona," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Rupiah menguat didorong sentimen positif di pasar keuangan

Ibrahim mengatakan stimulus yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada Senin (2/3) lalu direspons positif oleh pasar sehingga mata uang garuda sempat menguat hari ini meski akhirnya terkoreksi jelang penutupan perdagangan.

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Internasional (WHO), lonjakan kasus infeksi baru di luar China dikabarkan sembilan kali lebih tinggi dibandingkan di China dalam 24 jam terakhir.

Lonjakan kasus masih terjadi di tiga negara yaitu Korea Selatan sebanyak 4.335 kasus, Italia 2.036 kasus dan Iran 1.501 kasus.

Baca juga: BI tidak batasi pembelian SBN untuk jaga stabilitas rupiah

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.215 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.203 per dolar AS hingga Rp14.283 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.222 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.413 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah menguat signifikan, ditopang stimulus moneter Bank Indonesia

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020