Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam menyetujui rencana pemerintah pusat untuk membangun rumah sakit khusus di Pulau Galang, yang ditujukan untuk mengatasi wabah, seperti penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru.

"Setuju saja," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Kepulauan Riau, Selasa, ketika ditanya terkait penanganan kasus corona itu.

Meski begitu, ia mengaku belum mengetahui rencana pemerintah pusat untuk membangun rumah sakit di Pulau Galang yang terhubung rangkaian jembatan dari Pulau Batam itu, yang salah satunya untuk menangani kasus corona.

Sementara Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol Badan Pengusahaan Kawasan Batam Dendi Gustinandar menyatakan belum mengetahui informasi tersebut.

"Saya juga baru baca di media," kata dia.

Baca juga: Presiden Jokowi: Pemerintah bangun rumah sakit khusus di Pulau Galang

Dari Jakarta dilaporkan, Presiden Joko Widodo berencana memfungsikan kembali fasilitas kesehatan di Pulau Galang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau, menjadi rumah sakit untuk mengatasi wabah, seperti penyakit yang disebabkan COVID-19.

"Fasilitas itu sudah ada, tapi lama tidak digunakan, akan direnovasi dalam waktu yang sangat cepat sehingga persiapan kita akan memiliki Pulau Sebaru, kita memiliki Pulau Galang, dan juga ada di Natuna sehingga kita memiliki pilihan-pilihan, tidak semua harus dibawa ke satu tempat di Pulau Sebaru," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta.

Baca juga: Pulau Galang bakal jadi obyek wisata baru

Pulau Galang pada periode 1979-1997 adalah tempat pengungsian para warga Vietnam pascaperang saudara di negara tersebut. Di pulau itu terdapat berbagai fasilitas, seperti barak pengungsian, tempat ibadah , rumah sakit dan sekolah yang dapat memfasilitasi sekitar 250 ribu pengungsi.

Baca juga: Bekas "Camp Vietnam" Galang di Batam dipugar

Di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, saat ini menjadi tempat mengobservasi 188 WNI kru kapal World Dream dan juga 69 WNI kru kapal Princess Diamond. Mereka akan diobservasi selama 14 hari.

"Ya karena memang kita ingin ada kecepatan, saya ingin ada fasilitas yang memang betul-betul siap setiap saat negara kita ini sangat luas sekali sehingga kita harapkan pada titik-titik tertentu kita memiliki kesiapan," ucap Presiden.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020