Lebak (ANTARA) -
Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) merealisasikan pembangunan sementara (huntara) di Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak, Banten guna membantu warga yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi awal 2020.

"Kami berharap pembangunan huntara itu berjalan lancar," kata Presiden ACT Ibnu Khajar saat peletakan batu pertama huntara di Desa Sukarame Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Selasa.

Pembangunan huntara itu berlokasi di lahan milik desa untuk dibangun sebanyak 52 unit dengan ratusan jiwa dan dilengkapi sarana tempat ibadah masjid serta pendidikan.

Selain itu juga pembangunan sarana sanitasi yang memadai juga sarana air bersih.

Pembangunan huntara itu nantinya akan dihuni warga yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor yang kehilangan tempat tinggalnya itu.

Dana pembangunan huntara itu dibangun oleh para donatur yang peduli terhadap kemanusiaan pasca-bencana di Kabupaten Lebak.

Pembangunan huntara tersebut dibutuhkan dana sekitar Rp2,2 miliar dan untuk donatur awal dari bantuan Global Giving Amerika Serikat dengan menyumbangkan sebesar Rp670 juta.

Sedangkan, kata dia, sisanya dari kalangan donatur-donatur lain untuk mewujudkan pembangunan huntara tersebut.

"Kami yakin dana pembangunan huntara itu terpenuhi, karena ACT hadir untuk membantu kemanusiaan dengan menghimpun dana dari para donatur itu," katanya menjelaskan.

Direktur Disaster Emergency ACT Dwiko Hari Dastiriyadi mengatakan komitmen ACT itu untuk membantu kemanusiaan di berbagai di Tanah Air, termasuk di Kabupaten Lebak yang terdampak banjir bandang dan longsor.

ACT memiliki tiga aksi untuk penanganan pascabencana alam antara lain aksi rescue dengan merealisasikan pembangunan huntara.

Pembangunan huntara itu untuk tahap awal sebanyak 52 unit dan diharapkan warga korban banjir bandang dan longsor tinggal ditempat yang nyaman terpadu (integrated community shelter).

Semoga pembangunan huntara itu berjalan lancar dan didukung donatur-donatur untuk mensukseskan hunian warga yang terdampak bencana alam itu.

Selanjutnya, kata dia, aksi relief dengan menyalurkan bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Bahkan, ACT kali pertama terjadi bencana alam di Kabupaten Lebak sudah menyalurkan bantuan pangan hingga mendirikan dapur umum.

Baca juga: 248 keluarga korban bencana di Bogor yang ajukan huntara

Saat ini, dapur umum masih berjalan di empat lokasi pengungsian bahkan sudah mendistribusikan 24 ribu porsi makan juga bantuan peralatan sapu di lokasi pengungsian.

Selain itu juga aksi medis dengan memberikan pengobatan di lokasi pengungsi korban bencana banjir bandang dan longsor sebanyak 2.500 orang.

"Kami sangat komitmen untuk membantu kemanusiaan agar warga korban bencana alam kembal pulih untuk menempuh kehidupan yang lebih baik," katanya.

Sementara itu, Camat Sajira Kabupaten Lebak Rahmat mengapresiasi bantuan lembaga kemanusiaan ACT dengan membangun huntara untuk warga korban bencana alam.

Pembangunan huntara itu tentu sangat didambakan warga karena mereka ingin tinggal merasa aman, nyaman dan terpadu.

"Kami berharap ACT bisa kembali membangun huntara di lokasi lainnya guna meringankan beban warga yang terdampak bencana alam itu," ujarnya.

Baca juga: Kontrak huntara pengungsi korban tsunami Palu segera berakhir

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020