Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai Rabu (4/3) akan memberlakukan pengukuran suhu badan seluruh pegawai KPK untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (COVID-19).

"Mulai besok akan diberlakukan pengukuran suhu badan pegawai," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Antisipasi Corona, KPK telah lalukan upaya preventif

Baca juga: Kota Serang siapkan ruang isolasi antisipasi COVID-19

Baca juga: Gubernur Banten imbau warga tidak panik terkait COVID-19


Selain itu, kata dia, upaya antisipasi lainnya adalah ketersediaan cairan antiseptik.

"Imbauan ini juga ditindaklanjuti dengan melakukan antisipasi seperti salah satunya memastikan ketersediaan cairan antiseptik dengan rutin diisi ulang di beberapa area di tiap lantainya," ujar Ali.

Ia mengatakan pimpinan KPK melalui Biro SDM dan Biro Umum termasuk Poliklinik KPK telah menyampaikan untuk mewaspadai terkait wabah virus corona kepada para pegawai KPK, termasuk tamu dan para saksi-saksi yang dipanggil.

"Imbauan sudah beberapa kali disampaikan melalui e-mail kepada seluruh pegawai sejak 28 Februari 2020, hingga sore ini akan dilakukan komunikasi internal pegawai KPK dalam acara mengenal dan mencegah virus Corona bersama Poliklinik KPK," ujar Ali.

Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan lembaganya telah melakukan upaya preventif untuk mewaspadai virus corona di lingkungan KPK.

"Kami sudah, di kantor sudah lakukan upaya preventif, mitigasi supaya tidak tersebar penyakit itu," ucap Firli usai menghadiri peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2019 di Jakarta, Selasa.

Ia mencontohkan saat ini di area lift gedung KPK telah disiapkan hand sanitizer bagi pegawai KPK.

"Misalnya di lift, kami tempatkan tempat untuk cuci tangan dan hand sanitizer sudah disiapkan," ujar Firli.

Pada Senin (2/3), pemerintah mengumumkan dua warga negara Indonesia (WNI) yaitu seorang ibu berusia 64 tahun, dan anaknya berusia 31 tahun positif terjangkit virus COVID-19.

"Ternyata orang yang terkena virus corona ini berhubungan dengan dua orang. Seorang ibu yang umurnya 64 dan putrinya yang berumur 31 tahun dicek oleh tim kita ternyata pada posisi yang sakit," kata Presiden Joko Widodo di beranda Istana Merdeka Jakarta, Senin (2/3).

Menurut penelusuran, dua WNI tersebut terjangkit dari seorang warga negara Jepang yang berkunjung ke Indonesia.

Kementerian Kesehatan menjelaskan WNI tersebut terinfeksi COVID-19 dari warga negara Jepang pada 14 Februari 2019. Saat ini, dua WNI yang positif terjangkit COVID-19 sedang diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020