memastikan seluruh jamaah tidak ada yang terlantar
KUALA LUMPUR (ANTARA) - KBRI Kuala Lumpur telah mengawal lebih kurang 560 orang jamaah umroh Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan melalui Bandar Udara KLIA di Malaysia selama 27 hingga 29 Februari 2020.

Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kuala Lumpur, Agung Cahaya Sumirat mengemukakan hal itu di Kuala Lumpur, Selasa.

"Menyusul kebijakan penutupan sementara penerimaan jamaah umroh dari negara asing oleh Pemerintah Arab Saudi pada 26 Februari 2020 untuk mencegah merebaknya wabah COVID-19, hal ini telah berdampak pada pembatalan keberangkatan Jamaah umroh WNI baik yang masih berada di tanah air maupun yang telah berada di negara transit," katanya.

Baca juga: Pemerintah pastikan tidak ada beban tambahan bagi calon jamaah umroh
Baca juga: Dampak penangguhan, agen umroh tidak boleh tarik biaya tambahan

Baca juga: Keberangkatan ratusan jamaah umrah di Batam dijadwal ulang

Sebagai langkah antisipatif, ujar dia, KBRI Kuala Lumpur telah menerjunkan tim monitoring dan pendampingan termasuk menyediakan jasa dokter dengan peralatan medis selama proses pemulangan jamaah umroh WNI.

"Hal itu untuk memastikan seluruh jamaah tidak ada yang terlantar, dalam keadaan sehat, dan dapat menjalani proses pemulangan dengan lancar," katanya.

Dia mengatakan KBRI Kuala Lumpur tetap terus memantau sekiranya terdapat jamaah umroh WNI yang mengalami permasalahan pemulangan.

Baca juga: Lion Air jemput 13.000 jamaah umrah kembali ke Indonesia
Baca juga: Asosiasi penyelenggara haji dan umroh minta pemerintah cari solusi
Baca juga: Umroh batal, KKI: Hak konsumen tetap harus dipenuhi

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020