UMKM di Surabaya ini harus lebih digenjot lagi, dengan melibatkan warga di kampung-kampung agar menjadi sebuah kekuatan ekonomi kerakyatan
Surabaya (ANTARA) - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim), meningkatkan ekonomi mikro dan kreatif di tengah turbulensi ekonomi global akibat wabah Virus Corona.

"Ketahanan ekonomi mikro bisa menangkal goncangan ekonomi di Indonesia, khususnya Surabaya," kata anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Jhon Thamrun di Surabaya, Rabu.

Untuk itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya harus lebih giat menggalakkan ekonomi kreatif dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). "Dengan kondisi (penyebaran) Virus Corona ini, kita harus mengandalkan produk-produk dalam negeri, dengan gencar melakukan pengembangan ekonomi kreatif," ujarnya.

Ia menjelaskan jika ekonomi kreatif di Surabaya berkembang pesat maka ketahanan ekonomi kerakyatan berjalan kondusif, efeknya maka sektor pariwisata akan naik. Jika kedua sektor ini meningkat, tentunya akan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya.

Baca juga: Investasi di Surabaya triwulan III 2019 capai Rp36,89 triliun

Jhon Thamrun mengatakan selama ini Pemkot Surabaya belum menyentuh sektor ekonomi mikro dan kreatif, seperti pengembangan ekonomi di kampung-kampung. Meskipun ada, kata dia, tapi baru 10 persennya saja. Di sisi lain, pengembangan ekonomi yang dilakukan Pemkot Surabaya lebih kepada ekonomi makro dan pebisnis-pebisnis besar saja.

"UMKM di Surabaya ini harus lebih digenjot lagi, dengan melibatkan warga di kampung-kampung agar menjadi sebuah kekuatan ekonomi kerakyatan. Ini yang belum dilakukan oleh Pemkot Surabaya," katanya.

Ia meminta Pemkot Surabaya meningkatkan lagi ekonomi kerakyatan sebagai dasar pondasi ketahanan perekonomian di kota terbesar kedua di Indonesia ini.

Baca juga: UMKM disebut sebagai pahlawan ekonomi

Apalagi Surabaya sebagai kota pahlawan memiliki banyak destinasi wisata kepahlawanan tidak hanya Tugu Pahlawan, tapi juga ada  rumah HOS Tjokroaminoto, rumah Bung Karno, sekolahnya Bung Karno, dan banyak destinasi wisata yang terkait dengan tokoh nasional yang sumbernya berasal dari Surabaya.

Selain itu Surabaya juga dikenal sebagai kota kuliner, maka pengembangan ekonomi warga harus lebih ditingkatkan lagi. Tidak sekedar ada kampung lontong, tapi harus diciptakan kampung-kampung lainnya yang lebih kreatif.

"Ini semua butuh sentuhan intensif dari Pemkot Surabaya," katanya.

Baca juga: Program "Pahlawan Ekonomi" di Surabaya dipuji Menteri PPPA

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020