Muarasabak, Tanjung Jabung Tim (ANTARA) - Rumah Kompos "Karya Muda" yang  dikelola kelompok masyarakat di Desa Pandan Sejahtera Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi memproduksi pupuk organik berbahan baku pelepah sawit serta kotoran ternak sapi.

Bupati Tanjung Jabung Timur  H Romi Haryanto, Rabu, menyebutkan produk pupuk organik tersebut akan diserap untuk memasok pupuk bagi masyarakat, termasuk juga untuk program penghijauan taman di kantor pemerintahan.

"Ini sangat positif, pupuk organik dengan bahan baku pelepah kelapa sawit, mudah dibuat dan semuanya tersedia di sekitar kita. Kami akan kembangkan mereka melalui Dinas Industri dan Perdagangan Tanjabtim," kata bupati.

Bahkan, ia menyebutkan, pupuk organik dari kelompok tani tersebut akan dimanfaatkan untuk memupuk tanaman di kompleks pemerintahan  termasuk dalam menghijaukan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di kawasan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur .
Baca juga: Lansia aktif Indonesia belajar buat pupuk organik di Bogor

"Bila perlu kita alihkan produksi mereka ke KTM, ada puluhan hektare lahan pemerintah di sana. Diharapkan pupuk organik dari sini bisa diproduksi di sana dan diserap di sana pula," kata bupati.

Ia menyebutkan, Kota Terpadu Mandiri tersebut ada sekitar 62 hektare di dekat ruas jalan raya Muarasabak - Jambi. Menurut dia, kehadiran pupuk organik tersebut merupakan terobosan, dan ia memastikan akan memfasilitasi dengan menyerap hasilnya.

"Kami juga akan fasilitasi agar pupuk ini juga diserap oleh perusahaan-perusahaan perkebunan di Tanjabtim. Pengakuan mereka sudah ber-SNI, sehingga bisa disinergikan dengan program pemerintah," kata Romi.

Baca juga: 300 karung pupuk organik per hari diproduksi Lumbung Ternak ACT

Secara khusus Bupati  melakukan peninjauan ke lokasi produksi pupuk organik tersebut serta melakukan pengecekan hasil atau produk pupuk tersebut.

Pada kesempatan itu, ia menghimbau kepada warga di daerah itu untuk memanfaatkan pupuk organik untuk keperluan tanaman mereka, sehingga hasilnya bisa maksimal.

"Terlebih pemerintah daerah tengah menggalakkan bahan pangan organik, maka kehadiran pupuk organik di rumah kompos ini sangat menunjang. Saya berharap penggunaan pupuk organik digalakkan oleh warga dan juga perkebunan," kata bupati.

Sementara itu salah seorang pria itu anggota kelompok masyarakat Karya Muda menyebutkan, rumah kompos yang mendapat fasilitasi dari PetroChina International Jabung Ltd tersebut sudah lama beroperasi dan menjual produknya kepada masyarakat.

"Selain jadi pupuk, juga cocok untuk media tanaman. Kita menjual dengan harta Rp1.300 per lima kilogram. Masyarakat banyak yang beli, dan kami senang karena bupati akan menyerap produk kami untuk pemupukan di Kota Terpadu Mandiri," kata dia.

Baca juga: Waspadai pupuk palsu, Pupuk Indonesia minta petani cermati kemasan
Baca juga: Wabah corona, Erick Thohir: BUMN pangan dan pupuk jaga stok
Baca juga: Pupuk Indonesia pertahankan peringkat "AAA" dari Fitch Ratings

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020