Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 179 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) tematik untuk memberikan pendidikan pemilih dan pemantauan pemilu di 10 kota se-Indonesia yang akan dilakukan pada 23 Februari-13 Maret.

"Tujuan diadakannya KKN tematik pemilu tersebut adalah mendorong munculnya pemilih cerdas dan membantu pemerintah untuk melakukan pemantauan pemilu supaya tercipta pemilu yang jujur, adil, dan luber (langsung umum bebas dan rahasia)," kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UGM, Prof Dr Danang Parikesit, seusai melepas peserta KKN, di Balairung UMG, Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, pemilih cerdas adalah pemilih yang memilih calon anggota legislatif (caleg) atau calon presiden dan wakil presiden tidak secara serampangan, tetapi  juga memilih wakilnya berdasarkan visi dan misi calon terhadap pembangunan di daerah masing-masing.

"Kami mendorong mereka untuk tidak memilih hanya karena nama, foto atau upaya pendekatan khusus lainnya," katanya.

Seluruh mahasiswa yang mengikuti KKN tematik tersebut akan disebar di Padang,Tasikmalaya, Klaten, Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo, Kota Yogyakarta, Bangkalan, dan Makasar.

Fokus pelaksanaan KKN tematik tersebut adalah pemilih pemula dan pemilih perempuan karena kedua kelompok tersebut memiliki posisi strategis dalam pemilu namun memiliki keterbatasan akses terhadap peran politik dan informasi pemilu.

KKN tematik pemilu tersebut telah dilakukan sejak 2004 di wilayah provinsi DIY dan mendapat sambutan baik dari masyarakat sehingga diteruskan pada 2009 untuk mencapai hasil lebih baik dan cakupan lebih luas.

UGM mendapat bantuan dari lembaga donor dalam pelaksanaan KKN tematik tersebut, yaitu UNDP dan Ditjen Dikti Depdiknas. UNDP memberikan bantuan khusus bagi aktifitas pendidikan pemilih, sedang Dikti mendukung pendanaan secara umum.

"Pemberangkatan ini adalah gelombang pertama dari tiga gelombang, dan pada gelombang berikutnya peserta akan semakin banyak. Kami mungkin akan memberangkatkan sekitar 700 peserta pada gelombang kedua," lanjut Danang.

Gelombang kedua akan dilaksanakan pada 30 Maret-11 Mei, dan gelombang ketiga pada 22 Juni-3 Agustus.

Salah seorang peserta KKN, Rahmat dari Fakultas Farmasi yang ditempatkan di Klaten menyatakan akan bekerjasama dengn KPU dan Panwaslu serta PPK dan PPS setempat dalam pelaksanaan KKN tersebut.

"Kami akan melakukan pendekatan ke pemilih pemula dan perempuan untuk meminimalisir hilangnya suara dan menekan angka golput. Kami akan menjabarkan teknis pemilihan selengkap-lengkapnya kepada masyarakat," katanya.

Sementara itu, pengamat politik dari UGM Sigit Pamungkas yang turut hadir dalam pelepasan tersebut menyatakan bahwa KKN tematik tersebut menyatakan harapan agar angka golput pada pemilu mendatang bisa ditekan dengan KKN tematik tersebut.

Ia menyatakan, golput terbesar justru berada di daerah perkotaan dan bukan pedesaan sehingga KKN tematik tersebut akan lebih efektif bila difokuskan ke perkotaan.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009