Kita akan menggandeng seluruh ekosistem yang berkaitan dengan penumbuhan kopma
Surabaya (ANTARA) - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB KUMKM) mendorong gerakan rebranding koperasi mahasiswa (kopma) agar bisa menjadi entitas usaha yang mampu menciptakan model bisnis aplikatif sehingga mendatangkan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya.

Direktur Utama LPDB KUMKM Braman Setyo dalam acara dalam acara Rebranding Koperasi Mahasiswa (Kopma) bertema Transformasi Koperasi Mahasiswa Menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Surabaya, Rabu, mengatakan pihaknya memberikan perhatian bahkan anggaran yang dialokasikan khusus kepada kopma.

Untuk itu, pihaknya menginisiasi acara Rebranding Koperasi Mahasiswa yang digelar di tiga kota meliputi Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta yang masing-masing mengundang 50 ketua kopma dari berbagai perguruan tinggi di tanah air.

“Hal ini penting agar lebih banyak generasi milenial mau berkoperasi, berani mengusulkan regulasi, berani mengeluarkan ide kreatif, memiliki motivasi, dan berani menjalankan tantangan yang diberikan oleh kami selaku fasilitator,” kata Braman.

Braman juga menegaskan perlunya rebranding kopma karena perannya selama ini sebagai wadah kelompok muda potensial, akselerator usaha rintisan, instrumen digitalisasi usaha, inkubator bisnis, dan promotor produk UMKM.

Braman menyarankan agar kopma dalam mengembangkan usahanya menggunakan dan mengembangkan apa yang sudah ada, di sisi lain menciptakan apa yang belum ada.

“Jika tidak ada inovasi, maka bisnis yang ada saat ini sudah tentu akan mengalami fase penurunan, yang merugikan kopma itu sendiri. Sedangkan dalam pertemuan ini nantinya para mahasiswa akan diajarkan bagaimana mengembangkan model bisnis yang baru dengan berbagai pola pikir milenial yang baru dan berkelanjutan,” katanya.

Untuk itu proses transformasi kopma menurut Braman meliputi fase transformasi, akselerator, dan proses branding hingga kemudian kopma bisa menjadi inkubator yang menumbuhkan wirausahawan dan menciptakan lapangan kerja secara mandiri dan kekinian.

”Kita akan menggandeng seluruh ekosistem yang berkaitan dengan penumbuhan kopma. Diantaranya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian agama, Perguruan tinggi, Asosiasi dan mitra yang akan bekerja sama langsung untuk menumbuhkan wirausahawan,” katanya.

Kegiatan tersebut kata Braman merupakan rangkaian dimana nantinya ketua kopma yang dalam forum ini, akan diberikan tantangan atau untuk menciptakan wirausahawan di dalam kopma yang nanti pada Oktober 2020 akan memaparkan masing-masing kepada Menteri Koperasi dan UKM. “Jadi persiapkan membawa nama baik almamater kalian, karena yang terbaik akan menjadi pemenang dalam ’challenge’ kegiatan ini,” katanya.

Braman menegaskan lebih lanjut bahwa kopma sudah saatnya diredefinisi ulang dalam ”value proposition” yang semula melayani kebutuhan anggota seperti, toko, foto copy, dan kantin menjadi menciptakan lapangan pekerjaan dan kekayaan dengan startup cooperative, worker cooperative, platform cooperative, dan sebagainya.

Kopma ke depan akan berfungsi sebagai platform bagi anggota yang mencetak startup coop, worker coop, platform coop atau model lainnya.

Koperasi Mahasiswa model lama, yaitu pengelolaan bisnis dikerjakan secara mandiri, orientasi entitas bisnis, eksklusif hanya untuk anggota, manajerial oriented, dan melayani kebutuhan mahasiswa. “Koperasi Mahasiswa model baru, yaitu inkubasi bisnis, dikerjakan secara kolaboratif, orientasi business platform, inklusif untuk semua mahasiswa yang tertarik, berorientasi wirausahawan, dan menumbuhkan wirausahawan mahasiswa.

Baca juga: Dana bergulir hingga Rp100 miliar dianggarkan khusus untuk kopma
Baca juga: Kopma diharapkan jadi pendamping mahasiswa membangun usaha

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020