Mereka harus bertransformasi menghasilkan bisnis baru dari gagasan yang berangkat dari talenta muda, dari anggotanya
Surabaya (ANTARA) - Koperasi mahasiswa (kopma) yang dimotori mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi diharapkan bertransformasi salah satunya dengan mengembangkan bisnis baru berbasis teknologi.

Ketua Umum Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo) Pendi Yusup setelah menjadi pembicara dalam acara Rebranding Kopma yang diinisiasi oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) di Surabaya, Kamis, mengatakan pentingnya bagi kopma untuk bertransformasi agar bisa tetap menjaga daya saing di era revolusi industri 4.0.

“Mereka harus bertransformasi dalam berbagai aspek, pertama dalam bentuk layanan kepada anggotanya, ataupun dalam melayani yang nonanggota yang tadinya manual ke digital,” katanya.

Selain itu, dari sisi bisnis, kopma dinilai penting untuk mengembangkan bisnisnya dari bisnis eksisting melayani kebutuhan anggota ke arah bisnis baru yang berteknologi.

“Mereka harus bertransformasi menghasilkan bisnis baru dari gagasan yang berangkat dari talenta muda, dari anggotanya. Misal talenta mereka soal kopi mereka bisa buat kafe, misal acting juga ada semacam sekolah acting yang minimal bisa mewadahi passion mereka. Lebih baik kalau itu ramah teknologi bukan sampah teknologi,” katanya.

Baca juga: Presiden didorong segera terapkan kebijakan satu pintu untuk UMKM

Sebab, kata dia, bisnis berbasis teknologi akan menyebabkan bisnis lebih “accesable”, “easy to use”, dan “user friendly”. Terlebih kopma beranggotakan kaum milenial yang dekat dan akrab dengan teknologi.

Jika hal itu digarap dengan baik, Yusup yakin kopma akan berkembang dengan pesat namun harus didukung oleh semua pihak termasuk kebijakan dari kampusnya dan pemerintah.

Kopindo mencatat kendala utama perkembangan kopma lebih ke arah masih minimnya pengalaman anggotanya dalam menjalankan bisnis sehingga perlu sinergi pentahelix termasuk di dalamnya akademisi, bisnis, masyarakat, pemerintah dan media.

“Turn over dan pergantian anggota dan pengurus yang tinggi dari kopma setiap tahun justru menjadi sesuatu yang baik untuk kepentingan kaderisasi mereka sejak 1974. Selain itu mereka juga terkoneksi dengan baik antara kopma di setiap kampus di Indonesia sehingga potensi dan valuasi mereka tinggal dikapitalisasi secara positif,” katanya.

Baca juga: Teten dukung koperasi simpan pinjam terapkan teknologi sekelas bank

Kopindo yang dimotori oleh kopma-kopma saat ini mencatat jumlah kopma di Indonesia mencapai 526 kopma dan yang sudah menjadi anggota Kopindo 132.

Yusup berharap ke depan berbagai kebijakan baik dari kampus maupun pemerintah memberikan keberpihakan yang nyata bagi kopma untuk berkembang.

Pada kesempatan itu, ia menjadi pembicara termasuk melakukan mentoring terhadap 50 ketua/pengurus kopma yang hadir dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia agar bisa melakukan rebranding dalam berbagai sisi.

Baca juga: Omnibus Law disarankan muat aturan terkait LPS Koperasi
Baca juga: KNPI bentuk Koperasi Nasional Pemuda Indonesia

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020