Jakarta (ANTARA) - Terlepas dari kekhawatiran bahwa virus corona (COVID-19) yang dapat memengaruhi sinema di seluruh dunia, "Mulan" dilaporkan akan tetap dirilis sesuai jadwal oleh Disney, dan diperkirakan akan mampu merajai tangga box office AS pada debutnya.

Menurut perkiraan awal, film yang dibuat ulang alias remake ini dapat mengumpulkan 85-90 juta dolar ketika debutnya di bioskop AS pada 27 Maret, seperti dilaporkan Variety, Jumat.

Jika "Mulan" mampu melampaui angka tersebut, maka ia dapat bersanding dengan film adaptasi Disney lainnya, "Aladdin" (2019) yang debut dengan 91,5 juta dolar AS.

Biaya produksi film "Mulan" mencapai 200 juta dolar, sehingga Disney dinilai harus menarik banyak penonton global untuk menghasilkan keuntungan.

Namun, karena banyak bioskop di China yang terpaksa harus tutup sementara karena wabah COVID-19, bisa saja hal itu menjadi tantangan bagi studio.

Meskipun COVID-19 telah merusak bisnis film di China, Korea Selatan dan Italia, Disney kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk mengubah tanggal rilis untuk "Mulan."

Juru bicara studio mengatakan film itu akan dibuka di pasar asing tertentu di kemudian hari ketika kondisi telah membaik di negara-negara terdampak.

Sebelumnya dilaporkan bahwa film James Bond "No Time to Die" akan ditunda, dari bulan April hingga November, karena begitu banyak jaringan bioskop ditutup di China dan negara lainnya yang terdampak virus.

Sejauh ini, tidak ada film besar lain yang memiliki rencana untuk menunda atau mengubah rencana rilisnya.



Baca juga: Film "Mulan" raih peringkat PG-13

Baca juga: Produser ungkap alasan absennya karakter Li Shang di "Mulan"

Baca juga: Berasal dari Wuhan, pemeran Mulan bicara soal virus corona
 

Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020