KUALA LUMPUR (ANTARA) - Kantor Perdana Menteri Malaysia (PMO) menegaskan penundaan sidang parlemen dari Senin (9/3) ke Senin (18/5) karena pelantikan kabinet yang sekarang sedang disusun.

Dalam pernyataan pers di Putrajaya, Jumat, mereka mengatakan penundaan karena berbagai faktor terutama pelantikan jajaran menteri dan wakil menteri yang kini dalam pembahasan.

Penundaan tersebut mendapat protes dari koalisi Pakatan Harapan (PH) karena mereka menyatakan telah mendapatkan 113 dukungan untuk Tun Dr Mahathir Mohamad menjadi perdana menteri yang akan dibawa ke sidang parlemen.

Dalam pernyataan pers disebutkan penundaan untuk memberi waktu yang cukup para anggota kabinet memahami tugas kementrian dan jabatan masing-masing.

Penundaan juga untuk memberikan kesempatan menteri-menteri yang dilantik bersedia memberikan jawaban terhadap persoalan-persoalan yang disampaikan ke menteri, penyampaian RUU dan usul-usul apabila parlemen bersidang.

Penundaan juga turut memberi peluang kepada anggota-anggota parlemen untuk mengemukakan pertanyaan lisan dan tertulis serta usul-usul baru yang relevan dengan isu-isu negara saat ini.

Penundaan tersebut dilaksanakan berdasarkan peraturan-peraturan majelis musyawarah terkait yang disahkan oleh Ketua Parlemen Malaysia.

Sementara itu Partai Warisan Sabah (Warisan) Kamis (19/3) menyatakan akan terus menyokong bekas Perdana Menteri, Tun Dr Mahathir Mohamad.

Presidennya Datuk Seri Mohd Shafie Apdal mengatakan bagaimanapun demi kepentingan rakyat, pemerintah negeri Sabah akan meneruskan kerjasama dengan siapapun pemerintah persekutuan yang ada.

Dukungan tersebut dinyatakan setelah Shafie mengadakan pertemuan dengan 42 Ahli Dewan Undangan Negeri (Adun) dan 14 anggota parlimen dari blok Pemerintah Negara Bagian Sabah di Pusat Pemerintahan Negeri Sabah (PPNS).

Baca juga: Muhyiddin Yassin akan pilih menteri bersih dan berkaliber

Baca juga: Muhyiddin Yassin, perdana menteri dari Gerakan Sheraton

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020